Senin, 29 Agustus 2011

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H

Akhirnya.... setelah berpuasa selama sebulan, sampailah kita pada saat yang berbahagia yaitu Hari Raya Idul Fitri 1432 H, hari yang tentu ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Di Indonesia sendiri, meskipun sempat menuai polemik, akhirnya pemerintah memutuskan untuk menetapkan (hmm bahasa orde baru banget ya ini :P ) Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011. Yah, sebagai warga negara yang baik, saya sih bakal ngikutin tuh keputusannya pemerintah, walaupun sebenernya sudah kurang berminat puasa lagi hahaha.

Nah sesuai tradisi di Indonesia, biasanya saat lebaran orang-orang akan saling berkirim salam dan ucapan selamat lebaran, serta salam tempel (nah sebenernya ini nih yang paling ditunggu). Maka dari itu, ini saya kasih beberapa contoh ucapan selamat lebaran yang saya ambil dari www.ojonesu.com, nah berhubung ini semua ditulis dalam bahasa jawa, bagi yang kurang paham maksudnya silahkan beli kamus bahasa jawa dan obat cacingan di pos polisi terdekat ya...

Sabtu, 20 Agustus 2011

Berharaplah, tapi...

Malam tadi seorang kawan berkeluh kesah pada saya. Keluh kesahnya mungkin juga pernah dialami oleh siapapun juga, yang pernah merasakan jatuh cinta. Dia berkisah betapa dia salah menaruh harapannya tinggi-tinggi pada pujaan hatinya. Sayang harapannya jauh panggang dari api, pujaan hatinya punya seorang idaman lain. Bukan dia orangnya. Kemudian terlontarlah sebuah pertanyaan standar khas orang-orang patah hati dari mulutnya :

"Apa gue salah Lih, jatuh cinta sama dia?"

"Kenapa gue mesti jatuh cinta sama dia sih Lih?"

Jumat, 12 Agustus 2011

Menuju Wisuda, dan Mencoba Melampauinya!

Mengantri itu menyebalkan, cukup sama menyebalkannya dengan dibokerin biawak terbang yang tokainya encer-encer nanggung sedikit kenyal *muntah. Lantas apa yang ada di pikiran orang-orang ini ketika mereka memutuskan untuk mengantri semenjak bilal adzan shubuh baru mulai pemanasan kerongkongan, padahal loket baru dibuka sekitar pukul 08.00 pagi?

Apakah mereka ingin beli tiket pertandingan timnas Indonesia?
Apakah mereka ingin beli tiket mudik ke kampung halaman?
Apakah mereka ingin melihat payudara Malinda Dee yang baru dioperasi?

Rabu, 10 Agustus 2011

Beginilah Yahh...

Halo teman-teman , perlu saya ingatkan kalau ini adalah postingan yang didasari atas sebuah kegalauan. Oleh karenanya, sebaiknya kalian jangan memaksakan membaca tulisan ini kalau tidak mau tahu menahu soal kegalauan saya. Langsung kalian scroll aja pointer kalian ke bawah, atau malah tutup aja jendela browser kalian sekalian, terus kalian kumur-kumur pakai es kelapa muda, terus berenang di kolam sirup, dijamin puasa kalian batal. *langsung nyetel lagu Opick
 
Galau itu sangat manusiawi, dan setiap orang pasti pernah merasakannya, bahkan si Patrick yang imbisil itu saja pernah galau juga. Contohnya di salah satu episode Spongebob, Patrick kan pernah tuh pas dia mau berangkat ke Amrik dia jadi galau karena bingung mau pamitan atau nggak sama cewek yang dia taksir, soalnya mereka lagi marahan gitu. Beruntung cewenya kemudian nyusul Patrick ke bandara dan mereka berpelukan di sana, Patrick terus janji kalo dia bakal balik sembari ngasih buku yang ada puisi berjudul “Ada Apa Dengan Cinta” di halaman terakhirnya. Ceweknya akhirnya nangis tersedu-sedu melihat kepergian Patrick (oke, saya ketuker antara Spongebob sama AADC). Hal ini membuktikan kalau galau itu Universal dan bisa diterima oleh berbagai pihak, Hidup Galau! Forza Galau! Turunkan harga Kolak! Turunkan Harga Gorengan! #MentalMahasiswaLagiPuasa. Makanya wajar kalau kali ini saya juga ikut galau karena sesuatu.

Rabu, 03 Agustus 2011

Saya Tidak Suka Nonton Berita

Seminggu terakhir ini akhirnya saya kembali menonton salah satu acara televisi paling membosankan (dan menyebalkan) di Indonesia yaitu: siaran berita. Setelah cukup lama vakum nonton berita, akhirnya kehidupan saya yang tentram sentosa seketika bubrah ketika mata polos saya menyaksikan berita-berita yang berseliweran di tipi-tipi belakangan ini. Coba deh, seminggu aja puasa nonton acara berita, niscaya kalian akan berubah menjadi stereotip Syahrini yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan, contohnya:

“Alhamdulillah yahh, Indonesia itu Negara yang indah”,
“Alhamdulillah yahh, Indonesia itu keren”,
“Alhamdulillah yahh, Indonesia itu Negara yang subur”,
“Alhamdulillah yahh, Galih ganteng banget”.

Biarin lah rada nggak up to date sedikit, daripada jadi up to date banget tapi paranoid, berasa madesu dan sering garuk-garuk kepala, oh yang terakhir sih karena emang banyak ketombenya ya.

Acara berita tuh nggak ada bagus-bagusnya, isinya melulu didominasi berita-berita kasus, kejahatan, dan segala rupa kabar buruk lainnya. Kalaupun ada berita baik, paling cuma jadi selingan yang tayang kurang lebih 30 detik, padahal biawak aja waktu bokernya lebih lama dari 30 detik (ini apa hubungannya??). Satu hal lagi yang bikin males liat berita, adalah kebanyakan berita sudah kehilangan fungsinya sebagai pewarta bagi audiensnya, tapi justru malah jadi alat propaganda politik yang penuh tipu daya (azeek, bahasanya keren), nggak semua sih tapi kebanyakan begitu menurut saya.