Jumat, 21 Desember 2012

Semua Orang Menggulung Celananya : Kompilasi Lagu-lagu Penyambut Hujan

Bukan kebetulan kalau hujan sering diidentikkan dengan kesedihan. Tanyakan kepada Sapardi Djoko Damono, dan beliau akan mengamini hal tersebut dengan sederhana saja, dengan kata yang tak sempat terucap. Karena memang, air yang tumpah dari langit itu selalu punya caranya sendiri untuk membolak-balikkan perasaan manusia. Yang awalnya ceria, berganti muram. Yang tadinya tenang, mendadak temaram. Yang semula gundah, kian tenggelam dalam sendu dan melankolia.

Tapi hujan juga adalah anugrah dari Tuhan. Berkat hujan, petani jadi tak khawatir lagi soal nasib tandurannya. Berkat hujan, sungai-sungai yang tadinya sirep mulai mengalir lagi seperti sediakala. Berkat hujan, sumur-sumur yang tadinya kering jadi terisi kembali volumenya. Dan berkat hujan juga, kadang-kadang, inspirasi untuk membikin nada-nada yang apik serta menulis lirik-lirik yang bernas, akhirnya keluar.

Minggu, 02 Desember 2012

Sebuah Akhir, Yang (Sebenarnya) Kita Sudah Tahu Akan Seperti Apa


Salah satu hal paling menyebalkan saat menonton sebuah pertandingan sepakbola adalah ketika tim jagoan anda sedang ketinggalan, butuh gol, tapi pemain lawan malah mengulur-ulur waktu dengan cara yang paling klasik: pura-pura kesakitan saban terjadi kontak fisik dengan lawannya. Kalau ada hal yang lebih menyebalkan dari itu, tentu saja adalah jika tim yang anda dukung kemudian kalah dan tersingkir dari sebuah kompetisi. 

Well, kemarin malam kita mendapatkan keduanya.

Jumat, 16 November 2012

Menanti Reuni Bambang - Ellie


Dalam segala hal, manusia memang telah dikodratkan untuk hidup berpasang-pasangan. Dan kadang-kadang, karena keberadaan pasangan lah, seseorang akhirnya mampu mengeluarkan potensi terbaik yang ada di dalam dirinya.

Sid Vicious mungkin tak akan sesableng seperti yang kita kenal sekarang andai ia tak pernah mengenal Nancy Spungen. Alan Budikusuma dan Susi Susanti juga saling tahu, bahwa mereka tak jadi raja dan ratu dunia tepok bulu melulu karena bakat yang mereka miliki, tetapi juga berkat dukungan yang berjalan timbal balik antar keduanya.

Sepakbola pun demikian. Meski dalam koridor yang agak berbeda, kancah lapangan hijau selalu memiliki kisah unik tentang pasangan-pasangan yang menjadi protagonis dalam melodrama bernama sepakbola.

Sabtu, 10 November 2012

Terpelajar Sejak Dalam Pikiran


Pramoedya Ananta Toer, maestro sastra Indonesia, pernah menyerukan dalam bukunya yang berjudul Bumi Manusia, bahwa manusia yang terpelajar sudah selayaknya berlaku adil sejak dalam pikiran dan  perbuatan, kepada siapapun tanpa terkecuali. Mengikuti perbuatan umum yang sudah lama salah kaprah, ataupun menjustifikasi manusia lain secara bias berdasarkan faktor-faktor yang tak materiil dengan pokok permasalahan, adalah perbuatan yang tak mencerminkan hal tersebut. Sebab yang baik harus tetap dinilai baik, dan yang salah harus tetap dikatakan salah.

Tapi pada kenyataannya tidak demikian. Tapi kenyataannya kebanyakan manusia memang suka begitu, tak peduli dia terpelajar atau tidak. Ambil contoh saja bagaimana PSSI menyikapi kasus penganiayaan yang menjerat salah satu punggawa timnas, Diego Michiels. Sesaat setelah jongeren yang dinaturalisasi dari Belanda untuk membela tim nasional itu dinyatakan sebagai tersangka, PSSI malah membikin langkah komedi dengan cuma memberikan denda sebesar Rp 500.000,00 tanpa hukuman skorsing apapun kepadanya. Entah atas tendensi apa PSSI melakukan hal tersebut, tapi yang jelas, sanksi yang diberikan kepada Diego itu jelas tidak mencermikan perilaku adil sejak dalam pikiran seperti yang dimaksud Pram.

Minggu, 04 November 2012

Teman Tapi Gooner


Bubar menyaksikan pertandingan Manchester United melawan Arsenal semalam membikin saya jadi teringat dengan seorang teman. Seorang teman yang boleh jadi adalah satu-satunya gooner sejati yang pernah saya kenal sepanjang hidup saya. Teman saya itu bernama Taufik. Taufik Dian Syafi'ie lengkapnya.

Bukan asal tuduh kalau saya menyebut Taufik sebagai seorang gooner sejati. Okelah saya mungkin tidak tahu sejak kapan dia mulai benar-benar menggandrungi tim asal London Utara tersebut, tapi sejak pertemuan pertama saya dengannya, dia memang sudah jadi gooner. Taufik punya pernak-pernik bertemakan Arsenal dalam segala hal. Dari mulai topi untuk dipakai di ujung rambut, jersey berukirkan meriam di dada kiri, ransel berukuran sedang dengan aksara bertuliskan Arsenal di panel depannya, sampai dengan miniatur logo Arsenal dalam benuk gantungan kunci dan stiker. 

Minggu, 28 Oktober 2012

#KamisKeBioskop : Perahu Kertas - Bagian 2


Saat menyaksikan Perahu Kertas bagian pertama beberapa waktu silam, saya menemukan keasyikan yang tak didapat kala menyaksikan film-film drama buatan Indonesia yang lain. Sinematografinya bagus, scoring-nya memukau, jalan ceritanya menarik, akting pemerannya tidak buruk-buruk amat, humor-humor yang diselipkan di dalamnya juga segar. Karena itu, ketika kisah lanjutannya mentas di bioskop mulai awal bulan ini, saya cukup antusias untuk menyaksikannya.

Yah, meskipun banyak yang mencibir film ini, meskipun banyak yang bilang kalau sekuelnya ini mengecewakan, meskipun banyak yang merekomendasikan untuk tidak menonton film ini; demi Maudy Ayunda dan dua gigi kelincinya yang menggemaskan itu, saya meneguhkan tekad untuk pergi ke bioskop. Thus, jadilah pada hari kamis itu (18/11/2012), dua minggu yang lalu, saya pergi berlayar untuk yang kedua kalinya bersama Perahu Kertas.

Minggu, 21 Oktober 2012

Banyumas dan Kisah Sebuah Sungai


Belakangan ini saya merasa rutinitas kantor sudah begitu menjemukan kalau tak boleh dibilang menyebalkan. Aktivitas yang monoton, plus tunggakan pekerjaan yang tak henti-henti dan kian hari makin menggunung, telah hampir membikin saya menjadi robot yang cuma tahu dua hal : merekam dan merekam.

Bukan saya tak menikmati pekerjaan saya, tapi manusia kan memang dilahirkan sebagai makhluk yang mudah bosan. Se-legowo apapun seorang manusia, tetap saja akan ada suatu masa dimana dia merasa jengah dan harus keluar mencari udara segar supaya kepalanya tidak meledak akibat disulut stress yang sudah mengubun-ubun. Saya pun demikian. Karena itu pada akhir pekan kemarin (5/10/2012), berangkatlah saya mengunjungi daerah Banyumas dan Purwokerto demi melarikan diri dari banalnya rutinitas kantor serta melemaskan otot-otot saraf yang sudah mulai kejat akibat kerjaan yang tak habis-habis. Sudah saatnya saya pergi berlibur. My friend, it's a vacation time!!

Senin, 01 Oktober 2012

Sehabis Hujan


Hujan, bukanlah sahabat karib bagi kebahagiaan. Karenanya, hampir tidak ada satupun manusia di kolong langit ini, yang ingin merayakan hari ulang tahunnya di bawah gelontoran bulir-bulir hujan. Bahkan, dalam gerimis yang paling ringkih sekalipun.

Tapi nasib memang kesunyian milik masing-masing, dan seperti itulah bagaimana nasib menuntunku dalam perayaan hari kelahiranku kali ini. Menyandang kaos ala kadarnya dan celana mambo dekil, yang jadi makin tak enak dilihat karena basah kuyup habis tertempa guyuran hujan, aku terduduk nanar di pojokan halte bus sekitaran wilayah Pasar Rebo.

Minggu, 16 September 2012

#20


Kala waktu silam, saya pernah membikin satu janji lewat kericau belantara twitter, yang kurang lebih isinya berbunyi begini : "Jikalau Robin Van Persie, yang kedulu beken sebagai kapten, topskor, serta lokomotif pengerek laju Arsenal musim lalu itu benar-benar sudi mengganti kostum berlogo meriam jadul milik Arsenal dan menggantinya dengan seragam "taplak meja" merah hitam milik Manchester United, yang konon telah dinobatkan sebagai salah satu fashion item paling awful sejagad raya itu, maka saya akan dengan senang hati membeli sebiji jersey "taplak meja" tersebut, lengkap dengan nameset bertuliskan namanya di punggung."

Minggu, 02 September 2012

#KamisKeBioskop : Perahu Kertas - Bagian 1


Saya bukanlah militan garis keras seorang Dee Lestari. Di antara sederetan buku-buku tulisannya yang selalu laris manis itu, saya cuma memiliki dua buah judul saja yang terselip di rak buku saya. Dan Perahu Kertas bukanlah salah satu di antaranya. Akan tetapi ketika saya mengetahui kalau Perahu Kertas akan diangkat ke layar lebar, entah kenapa saya malah lebih penasaran ingin menonton filmnya daripada membaca novelnya. Mungkin karena di antara jajaran cast-nya yang cukup mentereng itu, tersempil nama Maudy Ayunda yang selalu berhasil mempesona saya dengan dua gigi kelincinya yang menggemaskan, saban ia tersenyum lepas.

Maka ketika Kamis kemarin, tiga orang kawan mengajak saya untuk menyaksikannya di bioskop selepas pulang dari kantor, saya langsung menerima ajakan tersebut tanpa berpikir panjang. Jadilah hari itu saya menghabiskan malam Jum'at dengan menonton salah satu film drama Indonesia, yang menurut saya, paling indah dari sisi visual, paling megah dari segi tata suara, serta memorable dalam jalan cerita. Saya benar-benar menikmati berlayar bersama Perahu Kertas malam itu.

Minggu, 26 Agustus 2012

Menunggu Air Bah dari Noah


Saya tahu, dia tahu, anda tahu, dan mungkin semua orang juga sudah tahu, bahwa terhitung sejak tanggal 23 Juli silam, Ariel telah bebas dari penjara. Dan terhitung sejak tanggal itu pula, detik-detik kebangkitan Peterpan, dari mati surinya yang cukup panjang itu, akan segera dihitung mundur. Peterpan, akan hidup kembali dan meramaikan industri musik nasional.

*********

Menikmati musik pop arus utama tanpa menghiraukan keberadaan Peterpan dalam memetakan pergolakan yang telah, sedang, dan akan terjadi di dalamnya adalah sebuah kesalahan yang teramat besar. Sebab, ditangan mereka lah, musik pop mainstream Indonesia pernah meletakkan kiblatnya. Terutama semenjak Sheila On 7 mulai meninggalkan ceruk yang menganga selepas era keemasan mereka. 

Rabu, 15 Agustus 2012

Enigma Sepakbola Nasional

~tulisan ini juga bisa dibaca di kolom BeritaSatu : http://www.beritasatu.com/blog/olahraga/1846-enigma-sepak-bola-nasional.html


Saya kerap kebingungan saban menyimak berita-berita soal sepak bola nasional belakangan ini. Selain karena beritanya yang lebih sering berisi hal-hal yang nyeleneh, informasinya juga kerap tidak konsisten dan mudah berubah-ubah.

Kala waktu di media berujar A, tapi beberapa hari kemudian yang terjadi malah B. Inkonsisten, asbun, dan membikin kita yang menonton ingin membentur-benturkan kepala ke tembok.

Misalnya saja soal boleh tidaknya pemain-pemain dari kompetisi Indonesian Super League (ISL) –yang diorganisir oleh Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI)– untuk memperkuat timnas di ajang internasional.

Sabtu, 04 Agustus 2012

Hayya 'Alaas Selo : Sebuah Tinjauan Ramadhan dari Sudut yang Berbeda


" BUMM!! "

" BLAARRRR!! "

Belakangan, saban malam tiba, bunyi petasan menjadi musik yang familiar terdengar dari belakang rumah saya. Bunyi jedotannya yang sudah cukup mengganggu itu makin terdengar onar kala tertimpali jejeritan dan cekikikan bocah-bocah yang menyulutnya. Cukup mengganggu bagi orang yang sedang leyeh-leyeh di depan tipi akibat kekenyangan melahap bhineka rupa makanan buka puasa.

Bukan bermaksud untuk jadi manusia yang "nggak asyik", tapi sepertinya kesibukan kantor belakangan ini telah membikin saya jadi "tua", baik secara denotatif maupun konotatif. Saya lupa, kalau dulu saya juga pernah seperti mereka, membisingi setiap telinga-telinga tetangga dekat rumah dengan menjadi teroris bau kencur bersenjatakan mercon lombok, mercon teko, ataupun mercon korek yang kebanyakan kerap mejan kala disulut.

Sabtu, 07 Juli 2012

Ode Buat Balotelli


Usai sudah hajatan besar publik sepakbola Eropa yang dihelat tiap empat tahun sekali itu. Spanyol, yang bergelar sebagai incumbent, sukses mempertahankan piala yang mereka gondol empat tahun lalu, setelah mengalahkan Italia dengan skor cukup telak, 4 – 0. Spanyol sukses mencetak sejarah sebagai tim pertama yang mampu meraih gelar jawara secara back-to-back, sementara Italia harus mengubur dalam-dalam impian mereka untuk meraih gelar Euro mereka yang kedua.

Di akhir laga, kita pun disuguhi dengan dua adegan yang bertolak belakang. Bagaimana lompatan girang pemain-pemain Spanyol di tribun pengalungan medali berbanding terbalik dengan mata berkaca-kaca dan langkah gontai para punggawa Gli Azzuri yang menyasikan dari tengah lapangan. 

Sabtu, 23 Juni 2012

Plesiran ke Pangandaran di Akhir Pekan - Bagian 2

~tulisan ini harusnya terbit tidak lama setelah postingan trip bagian 1 rilis awal bulan ini. Akan tetapi karena, konon, sang empunya blog sedang disibukkan oleh pekerjaan kantor, jadilah jadwal rilis tulisan ini pun mengalami pemunduran. #sokSibuk #okesip


Sudah pagi setengah siang ketika saya dibangunkan oleh Kang Endang, si penjaga homestay tempat rombongan saya menginap. Satu hal yang kentara betul pagi itu adalah bagaimana sendi-sendi badan saya --terutama siku dan lutut-- berasa sakit, nyeri, linu dan susah buat digerakkan. Rupa-rupanya efek body rafting kemarin masih betah betul menempel di badan saya ini. Dengan meringis dalam hati (tsaaaahhh), saya bergegas mandi dan kemudian berkemas-kemas karena kita akan segera checkout dari homestay ini. Tidak langsung pulang ke Jakarta tentu saja, karena masih ada tiga objek wisata lagi yang harus disambangi. Jadi, mari kita lezgooo...

Jumat, 08 Juni 2012

Prediksi Singkat Euro 2012


Kolumnis-kolumnis Guardian, yang terdiri dari para expert semacam Barney Ronay, Jonathan Wilson, Jacob Steinberg, hingga Sid Lowe, belum lama ini me-release sebuah artikel yang berisi prediksi singkat, cepat dan padat mengenai jalannya Euro 2012 di Polandia - Ukraina. Terinspirasi dari artikel tersebut, dan juga untuk menyambut Euro 2012 yang beberapa jam lagi bisa kita saksikan opening ceremony-nya di layar kaca, saya mencoba untuk membuat prediksi singkat versi saya sendiri, dengan melakukan improvisasi dan beberapa penambahan kategori baru di dalamnya. Nah, bagi yang berminat membaca, monggo di scroll saja ke bawah...

Selasa, 05 Juni 2012

Plesiran ke Pangandaran di Akhir Pekan - Bagian 1


Mungkin sudah jadi kodrat lahiriyah buat diri saya untuk selalu "terjerumus" ke dalam perjalanan yang sifatnya "tak pernah direncanakan" ketika ber-travelling. Beberapa pengalaman travelling saya yang sebelum-sebelumnya, kebanyakan adalah perjalanan yang boleh dibilang dadakan serta nyaris tanpa direncanakan. Hanya ada satu, atau barangkali dua saja yang memang sudah direncanakan dengan baik-baik sejak jauh-jauh hari. Trip kali ini pun tak jauh berbeda, benar-benar tiba-tiba serta spontan begitu saja.

Bermula dari ngopi-ngopi di warung kopi sebelah kantor, tiba-tiba saja saya ditawari oleh Bu Indah supaya ikut trip-nya @Tukang_Jalan ke Pangandaran di akhir pekan kemarin. Begitu tiba-tiba juga ketika saya, yang entah kesambet setan apa, mengiyakan saja tawaran tersebut. Lalu --menukil celoteh khas komentator sepakbola dalam negeri-- "jegeeerrrrrrr" semua terjadi begitu saja. Hari itu juga, saya memastikan diri untuk ikut serta dalam rombongan. Ya, hidup memang, seperti kata Forrest Gump, adalah sebuah kotak cokelat. You never know what you're gonna get.

Selasa, 15 Mei 2012

Hey Nona

-tentang sang nona unmood, dan mantan-mantan yang cepat selesai

1.)   Ada beberapa hal di dunia ini yang sulit betul untuk dinalar dengan logika dan ilmu sehingga keberadaannya masih dibiarkan menjadi misteri sampai sekarang. Misalnya saja tentang bagaimana stone henge yang semrawut itu disebut mengagumkan? Lalu soal siapakah hipster yang berada di balik pembuatan macam-macam crop circle trendi di ladang-ladang gandum? Juga apakah benar mitos-mitos mengenai  keberadaan kerajaan setan bhatoegana yang berdiam di segitiga bermuda?… Ya, itu cuma diantaranya beberapa contoh saja, tapi ketahuilah, masih ada hal yang jauh lebih misteri sejak dalam pikiran ketimbang contoh-contoh di atas tadi. Maka bagaimana si nona ini bisa cepat betul untuk move on setelah kandasnya sebuah hubungan asmara untuk kemudian mengganti dengan sosok yang baru, membuat saya dengan suka rela, tanpa melakukan penalaran sekalipun, untuk menahbiskannya menjadi pemuncak dalam daftar “7 hal paling misterius di dunia versi on clinic the spot“. Forza nona unmood, sempre per noi!

Selasa, 08 Mei 2012

#KamisKeBioskop : The Raid

- Review ini sejatinya sudah kelar sejak beberapa minggu yang lalu, hanya saja baru sempat dikeuarkan sekarang. Mungkin penulisnya keasyikan penetrasi, jadinya ngeluarinnya lama. #halah :)


Mengulas film yang sudah mentas sejak lebih dari sebulan yang lampau tentu saja adalah sebuah perbuatan yang basi bukan buatan. Sebab idealnya, me-review sebuah film itu lebih tepat kalau dikeluarkan saat film tersebut masih dalam keadaan hangat-hangat tahi. Apalagi film yang hendak saya ulas kali ini, sudah kebanjiran macam-macam ulasan menurut pelbagai sudut pandang -baik kelebihan maupun kekurangannya- dari pelbagai macam penikmat sinema di pelbagai penjuru dunia. Oleh karena itu, tidak bisa tidak, tulisan saya kali ini adalah perbuatan yang masuk dalam klasifikasi "menggarami air laut".

Rabu, 25 April 2012

Menerawang Jawara NBL Indonesia Musim Ini


Kompetisi bola basket nomor wahid di tanah air, NBL Indonesia, perlahan-lahan kian memasuki fase akhir. Setelah menjalani enam series yang melelahkan pada babak regular season, serta melahap gim-gim sarat emosi dalam babak eliminasi championship series, yang dihelat di Jogjakarta sejak awal pekan ini, kini kompetisi yang tadinya diikuti oleh 12 tim itu tinggal menyisakan empat tim terkuat yang akan beradu kekuatan dalam partai hidup mati di fase semifinal. Mereka adalah juara bertahan Satria Muda Britama, Dell Aspac, Garuda Speedy, serta Pelita Jaya Esia.

Menarik untuk menyimak siapa diantara keempat tim tersebut yang nantinya bakal menggondol piala emas kebanggaan ranah basket tanah air, sekaligus menahbiskan diri menjadi yang terbaik. Bisa jadi Satria Muda akan kembali jadi juara untuk yang kesekian kalinya. Mungkin juga sekarang giliran tim bertabur bintang Pelita Jaya Esia, yang rasa-rasanya kian penasaran setelah gagal juara pada musim lalu. Bisa juga sekarang adalah saat yang tepat bagi raksasa basket yang telah cukup lama mengalami puasa gelar, Dell Aspac, untuk bangkit dan kembali pada trah-nya dengan menjadi juara. Atau malah Garuda Speedy yang akan berhasil menyingkirkan lawan-lawannya untuk menggenggam gelar juara. Semua tim punya peluang, semua tim punya kans, dan semua tim jelas sama berambisinya untuk menjadi juara.

Menerawang siapa yang akan keluar sebagai jawara --sesuai judul yang saya bikin di atas-- jelas tidak mudah. Akan tetapi, menilik jadwal pertandingan semifinal yang terpampang, serta mempertimbangkan beberapa faktor yang ada, rasa-rasanya siapa yang akan menjadi juara musim ini sudah dapat tercium sejak sekarang. Penasaran? mari kita usut satu per satu.

Senin, 16 April 2012

Tribune View : Lagi-lagi Bepe , Persija Jakarta 1 - 0 PSMS Medan (Indonesian Super League)


Sore itu, Sabtu 14 April 2012, saya akhirnya kembali berkesempatan mengunjungi "rumah ibadah agung" kebanggaan seluruh masyarakat sepakbola Indonesia: Stadion Utama Gelora Bung Karno. Kali ini bukan dalam rangka untuk menonton pertandingan timnas seperti yang saya tulis di kolom Tribune Views sebelum-sebelumnya. Hari itu saya datang untuk mendukung tim idola saya, Macan Kemayoran Persija Jakarta, yang akan menjalani partai perdana mereka di putaran kedua Indonesia Super League.

Kalau diingat-ingat lagi, sudah cukup lama sekali sejak kali terakhir saya menonton langsung pertandingan Persija di Gelora Bung Karno. Pertandingan terakhir Persija yang berhasil saya hadiri adalah ketika Persija berjumpa Persijap Jepara pada 29 Januari 2011. Kalau dihitung-hitung, ternyata itu sudah lebih dari setahun yang lampau! (Wow, suporter macam apa saya ini, bisa-bisanya absen datang ke stadion sampai setahun lebih, hahaha). Oleh karenanya, saya pun membulatkan tekad untuk hadir ke Senayan guna mengurangi rasa bersalah tadi sekaligus mengobati kerinduan pada hiruk pikuk football matchday dan atmosfer stadion ala The Jakmania. Kebetulan juga, lawan yang akan dihadapi Persija kali ini adalah salah satu musuh klasiknya: PSMS Medan. Jadilah keinginan untuk hadir langsung di stadion semakin menggelegak di dada.

Kamis, 12 April 2012

Newcastle United dan Praktik Moneyball


Musim ini performa Newcastle United benar-benar mengesankan. Sempat didakwa jadi salah satu kandidat tim yang akan masuk lubang degradasi akibat hengkangnya pemain-pemain penting semisal Joey Barton, Kevin Nolan dan juga Andy Carroll, The Magpies kini justru duduk gagah di posisi ke-5, unggul dua poin dari Chelsea plus hanya kalah produktivitas gol dari Tottenham Hotspur yang berada di posisi ke-4.

Strategi jitu mereka di bursa transfer ketika berhasil mendaratkan Demba Ba dan Yohan Cabaye di awal musim ini dengan dana tak lebih dari 4,4 juta pounds, yang juga disebut-sebut sebagai salah satu "the best transfer moves" dalam sejarah Liga Inggris, ditengarai jadi sebab musabab mencuatnya The Toon Army. Hal itu kemudian dilanjutkan dengan menggaet Papiss Demba Cisse dari Freiburg dengan nilai transfer yang konon hanya sebesar 9 juta pounds pada pertengahan musim ini. Nilai tersebut jelas saja membuat penjualan Andy Carroll senilai 35 juta pounds ke Liverpool pada Januari tahun lalu tak ubahnya menang lotere dari nomer tiket yang dipungut di pinggir jalan. Untung besar.

Sabtu, 31 Maret 2012

Arus Balik


Wah, tau-tau saja, sekarang bulan sudah berganti menjadi Maret rupanya -- bahkan sudah hampir berganti lagi menjadi April. Hmm, memang sudah lama sekali kelihatannya, sejak kali terakhir saya mau bersusah payah mengetahui tanggal di kalender buluk milik saya sedang menunjuk ke angka berapa dan hari apa. Lagipula -- waktu itu-- buat apa? tak ada manfaatnya buat saya.

Ya, sebagai seorang pengangguran ad-interim selama beberapa bulan ke belakang, dan ke belakang-belakangnya lagi, memang tak begitu banyak untungnya buat saya mengetahui tentang kedua hal tersebut. Semua hari nyaris tak ada bedanya buat saya. Mau itu Kamis pahing, Selasa pon, ataupun Minggu legi, saya tetap bisa bangun tidur sesiang mungkin, memilih-milih pakaian yang mau saya pakai secara anarkis, mandi hanya satu kali sehari, mengamati pergerakan chart lagu yang sedang booming di acara "dahsyat" setiap pagi, ataupun begadang sampai pagi buta untuk menikmati gol demi gol yang terjadi pada pelbagai siaran sepakbola dini hari. Semuanya bebas. Merdeka.

Tapi semua itu berubah. Saya kini menjadi sangat dependen pada sebuah kalender, meskipun ia bukan pacar saya. Boleh dibilang, apa yang akan menimpa saya pada sebuah hari, sekitar 58,39%-nya telah ter-pre determined oleh tanggal dan hari yang ditunjuk oleh kalender.

Senin, 20 Februari 2012

To Lin-finity, And Beyond!



Apa yang kita lakukan ketika tahu seseorang yang biasa disepelekan atau dianggap remeh tiba-tiba melakukan sesuatu yang spektakuler dan luar biasa? Bertingkah apatis dan tidak simpatik mungkin masih bisa dimaklumi bila sesuatu yang spektakuler itu cuma terjadi sekali-dua kali saja, tapi bagaimana kalau sesuatu yang luar biasa itu terjadi berkali-kali dalam kontinuitas yang konstan? Hmm, mari lontarkan pertanyaan tersebut kepada jutaan manusia yang menggandrungi bola basket, terutama kompetisi NBA, perihal melejitnya seseorang yang tadinya "bukan siapa-siapa" menjadi sosok "siapa lagi kalau bukan dia?". Ya, tidak salah lagi, ini adalah melulu soal Jeremy "Linsanity" Lin, point guard New York Knicks yang beberapa minggu belakangan menggemparkan jagad basket dunia.

Bagi kita yang lebih familiar dengan nama Jeremy Teti atau Jeremy Thomas, nama Jeremy Lin tentu bukanlah sebuah kelaziman. Wajar, karena bahkan hingga satu bulan yang lalu pun, nama Lin belum go public seperti sekarang ini, bahkan boleh dibilang sama sekali tidak terkenal. Jadi, siapa sih sebenarnya si Jeremy Lin ini?

Jumat, 17 Februari 2012

Menjadi Teman, Sejak Dalam Pikiran


kaulah yang bisa membuatku lepas tertawa di saat kita berbagi
kaulah yang bisa membuatku bahagia dan itu sangat berarti
Begitulah bunyi penggalan bait dari lagu milik Rocket Rockers yang mengudara di pemutar musik saya pagi ini. Liriknya dengan polos bertutur bagaimana keniscayaan seorang teman dalam mengisi momen-momen bahagia kita dengan membagi tawa, melebarkan senyuman kita atau sekedar berjabat tangan mengisyaratkan pemberian selamat. Sesederhana itu kah? mungkin iya, mungkin juga tidak.

Sering kali, perwujudan seorang teman jauh lebih gampang ditemui pada momen-momen bahagia kita, tapi berapa banyak sebenarnya jumlah teman yang masih mau menghampiri kita disaat kita tengah didera kesusahan atau mengalami musibah? Padahal sesungguhnya di saat-saat seperti itulah kita lebih membutuhkan kehadiran mereka, lebih daripada ketika mereka mengisi absen kehadiran di momen-momen bahagia kita. Maka mereka-mereka yang memiliki teman-teman yang masih mau menyempatkan diri untuk mengulurkan tangan ketika kawannya tengah diliputi kesusahan, niscaya adalah golongan orang-orang yang beruntung, dan Luis Suarez boleh jadi adalah salah satu diantara orang-orang yang beruntung tersebut.

Minggu, 05 Februari 2012

Masih Sama Seperti Dulu


Adagium populer sastra klasik yang berbunyi bahwa "Cinta itu buta" sepertinya memang benar adanya. Saya teringat dengan seorang kawan yang kerap berkeluh kesah kepada saya mengenai wanita yang sangat dicintainya. Ia sering meminta saran dari saya menyoal kedekatannya dengan sang primadonanya ini. Suatu ketika dia akan tampak sangat sumringah ketika bercerita tentang bagaimana usahanya menuai respon positif. Sebaliknya, aura kegusaran dan wajah lesu akan lebih dominan ketika ikhtiarnya tak begitu digubris pujaan hatinya. Sebuah hal yang memang lumrah dan wajar bagi mereka yang tengah kasmaran.

Perbedaannya hanyalah pada kasus kawan saya ini, ia belum pernah sekalipun bertatap muka dengan sang pujaan hatinya itu. Keduanya "hanya" saling mengenal melalui situs jejaring sosial (sebut saja facebook) dan tak sekalipun pernah bersua, entah karena sebab apa. Padahal, sudah hampir setahun kawan saya ini berhubungan dengan wanita pujaannya itu. Akan jadi sedikit ironis karena kawan saya ini langsung meyakini bahwa wanita pujaannya itu adalah pasangan yang terbaik baginya. Takdir yang telah digariskan oleh langit, begitulah mungkin gambaran dia di mata kawan saya itu.

Sabtu, 21 Januari 2012

Mengadili Ekspektasi


Orang-orang bijak sering berkata, "Ekspektasi orang lain, sesungguhnya adalah takaran paling ekuivalen atas potensi yang kita miliki dalam diri kita", sebuah pendapat yang dahulu kala amat sangat tidak saya yakini kebenarannya, meskipun pada kenyataannya memang ada benarnya juga. Sebab, sebagai pemilik diri saya sendiri secara pribadi, tentunya saya adalah orang paling tahu mengenai batas-batas kemampuan saya sendiri. Tahu apa orang-orang itu sehingga mereka berani melimpahkan sebuah ekspektasi yang, menurut pribadi saya, di luar kapabilitas saya, sehingga kemudian mereka dapat menuntut saya dengan pelbagai cerca ketika saya gagal memenuhinya.

Dahulu kala, saya sering beradu argumen dengan Ayah saya ketika prestasi saya di bangku SMP tengah jeblok tidak keruan. Ya, dibanding masa-masa digdaya saya di bangku Sekolah Dasar, dimana saya selalu keluar sebagai juara kelas, prestasi saya di masa seragam putih-biru memang bobrok luar biasa. Boro-boro meraih jawara kelas, saya lebih sering tersisih dari persaingan memperebutkan posisi 10 besar yang membuat kolom "mendapatkan peringkat ke: ....." pada rapor saya lebih sering melompong tak bertinta.

Rabu, 18 Januari 2012

Ah, Baru Dua Tahun...


Tepat hari ini, blog saya yang dipenuhi tulisan-tulisan absurd doang-only-thok bin kamseupay ini akhirnya mengalami pertambahan usia menjadi 2 tahun. Sebenarnya, tujuan awal saya membikin blog ini sih cuman-hanya-just buat nulis-nulis iseng saja (baca: menyampah). Kalaupun ada yang mampir dan membaca, apalagi sampai ninggalin komentar, ya itu berarti membuktikan bahwa setan itu memang benar-benar ada, dan misi mereka menjerumuskan anak cucu Adam betul-betul mereka laksanakan, hahaha.

Saya ingat waktu pertama kali hendak menulis di blog ini, belum-belum saya sudah bingung memikirkan mau pakai kata ganti orang pertama apa nantinya di blog ini. Sebagai orang Javanese tulen, meskipun sempat beberapa tahun hidup di Jakarta pada masa orde baru, saya pada waktu itu sudah tidak terbiasa lagi memakai kata "gue", atau "guweh", atau "gw", atau bahkan "9uw3h" sebagai kata ganti orang pertama. Namanya juga nggak terbiasa, meskipun kebanyakan blogger memilih untuk menggunakan kata "gue" buat kata ganti orang pertama di blognya, saya nggak terpengaruh-keukeuh-ngeyel (baiklah saya mulai agak ter-influence gaya menulis Madame Kamseupay -____-') buat nggak menggunakan kata "gue" sebagai kata ganti orang pertama di blog ini, apalagi memakai "9uw3h". Terkhusus untuk yang terakhir, itu tentu saja sangat tidak bagus buat pencitraan saya, pffft.

Minggu, 15 Januari 2012

Menikmati "Ruang Tunggu"


Menunggu adalah sesuatu yang membosankan sekaligus menyebalkan. Terlebih lagi apabila kedatangan mengenai yang ditunggu masih dalam area abu-abu alias belum jelas. Sialnya, saya sedang terjebak dalam keadaan seperti itu sekarang. Menunggu dalam ketidakpastian. Entah sampai kapan.

Setalah lulus dari pergulatan masa-masa kuliah yang boleh dikatakan cukup berat (ayolah, kalian pasti tahu definisi "berat" yang saya maksud), tentunya saya mengharapkan untuk bisa segera terjun ke dunia kerja yang akan membebaskan saya dari beberapa perbuatan merepotkan orang tua saya, yah setidaknya mereka tak perlu lagi memberi saya uang jajan jika saya sudah bekerja. Akan tetapi keadaan yang terjadi sungguh berbeda dengan apa yang saya bayangkan. Alih-alih segera mendapatkan pekerjaan, saya justru harus masuk dahulu ke dalam aula bernama "ruang tunggu", sebagai rangkaian prosesi sebelum saya ditahbiskan sebagai pegawai, nantinya.

Menyebalkan memang, padahal sesungguhnya saya ini bukanlah orang yang gemar apalagi ahli dalam hal tunggu-menunggu. Beberapa kali saya merasa jengah juga ketika cuma bisa berdiam duduk sembari menanti-nanti pintu di ujung lorong sana supaya terbuka, lalu muncullah orang yang akan memanggil nama saya, sebagai pertanda bahwa giliran saya untuk "menunjukan kebolehan" telah tiba. Mungkin begitu juga yang dirasakan Carlos Tevez ketika di awal-awal musim ini lebih sering diparkir di bangku cadangan, alih-alih menghiasi daftar starting line-up Manchester City dan berjibaku di tengah lapangan bersama rekan-rekannya.

Selasa, 10 Januari 2012

Diego Michiels, Pelanduk Sepakbola Indonesia


Hidup adalah melulu soal pilihan, pun begitu yang terjadi dalam dunia sepakbola. Setiap entitas di dalamnya diberi macam-macam opsi, untuk kemudian berhak memilih salah satunya, yang diyakininya sebagai yang paling baik. Sesederhana itulah yang juga sedang dilakukan seorang Diego Michiels, pemuda keturunan Belanda yang memilih jadi Warga Negara Indonesia demi untuk mengenakan seragam kebesaran tim nasional dengan lambang garuda di dada sebelah kiri.

Pilihannya untuk mengundurkan diri sekaligus membatalkan kontraknya dengan Pelita Jaya secara sepihak, untuk kemudian menyeberang ke klub Liga (yang mengaku) Profesional bikinan PSSI sejatinya adalah tindakan yang mencederai nilai-nilai luhur sportifitas dan profesionalisme secara telak. Tentunya apabila tindakan Diego itu dilakukan bukan di ranah sepakbola Indonesia, dimana dualisi dan perpecahan sedang menjadi tren, dapat dipastikan bahwa Diego terancam sanksi mahaberat, entah dari klub, federasi sepakbola, atau bahkan dari FIFA sekalipun.

Sabtu, 07 Januari 2012

Scott Parker, The Underrated Midfielder


Harry Redknapp, manajer gempal berusia 64 tahun atau yang lebih dikenal sebagai "Houdini dari London Utara",  sepertinya sedang mendapati periode keemasannya bersama Tottenham Hotspurs musim ini. Sempat mengawali musim dengan dua kekalahan telak dari duo Manchester, Spurs, perlahan-lahan dibawa Redknapp merangkak naik ke papan atas klasemen, sebelum akhirnya mengakhiri tahun 2011 dengan bercokol di peringkat ketiga klasemen sementara English Premier League. Sebuah pencapaian terbaik Spurs di masa kepelatihannya.

Emmanuel Adebayor dan Jermaine Defoe boleh saja mencetak gol-gol kemenangan Spurs lewat gaya yang spektakuler. Gareth Bale dan Aaron Lennon mungkin bisa berlari dengan kecepatan bak mobil ferrari untuk menusuk ke pertahanan lawan. Sementara itu, Luka Modric dan Rafael Van Der Vaart boleh jadi adalah duo gifted midfielder dengan kemampuan passing serta visi permainan di atas rata-rata, tapi semua elemen tadi baru lengkap dengan kehadiran Scott Parker pada musim ini.