Rabu, 26 Januari 2011

Visit Pengadilan Pajak

Aloha skipper, lama nggak nulis dan sekarang begitu nulis lagi ternyata udah memasuki akhir bulan Januari di tahun 2011. Piala AFF udah lama berlalu dan hasilnya (lagi-lagi) mengecewakan, tapi kekecewaan kali ini terasa beda karena atmosfer pengharapan dari seluruh masyarakat Indonesia agar timnas kita juara lebih tinggi dari biasanya. Yah, tapi apa lacur, disaat timnas yang kita miliki sekarang ini -boleh disebut sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah persepakbolaan kita- sedang on fire dan tidak terkendala dari segi teknis (biasanya teknis jadi alesan kegagalan) justru sisi non-teknis yang jadi penyebab runtuhnya peluang kita untuk menjadi juara. Ah sudahlah, sebenernya tulisan ini bukan mau ngomongin sepakbola (lagi) seperti tulisan-tulisan sebelumnya, tapi mau diisi sama perjalanan saya sama temen-temen sekelas ke pengadilan pajak (Y). Nggak sembarang orang loh bisa berkunjung ke tempat yang satu ini, dan saya beruntung pernah main-main kesana, siapa tahu juga nanti kerjanya di sana hehe (amin).

Tujuan kita kesana sih sebenernya bagian dari pembelajaran mata kuliah Peradilan Pajak, “… biar kalian tahu lah, gimana sih pengadilan pajak kalo lagi sidang” begitu kata dosen Peradilan Pajak saya saat memberikan kuliahnya di kelas. Singkat kata akhirnya kami sekelas berangkat pada hari Rabu 19 Januari kemarin. Rencana berangkat pukul 06.00 WIB akhirnya molor ( udah budaya??) sampe pukul 06.40 rombongan kami baru berangkat. Seperti biasa, Jakarta jam-jam segitu adalah rush hour, macet dimana-mana, dimana-mana macet. Bus kami pun melaju dengan cenat-cenut (eaaaa) sepanjang perjalanan. Anak-anak pada gitaran dengan ala kadarnya buat ngebunuh rasa bosan, lagu-lagu band papan atas Indonesia seperti Peterpan, D’masip, Armada dan Kanjen Band (-\\\) pun mengalun riuh di bus, total hampir 3 jam perjalanan kita baru sampai di komplek Kemenkeu.

Sampai di komplek Kemenkeu ternyata nggak ada yang tahu letak Pengadilan Pajak :hammer, akhirnya setelah nanya-nanya ke beberapa orang diketahuilah koordinat letak pengadilan pajak yang akurat dan dapat dipercaya. Letak Pengadilan Pajak ternyata di Gedung Sutikno lantai 9, setelah muter-muter dan bingung, ketemu juga yang namanya Gedung Sutikno. Biar kata namanya ndeso, ini gedung ternyata megah mamen hahaha. Gedung ini terdiri dari 14 lantai (kalo ga salah sih, hehe) dan tiap lantai itu isinya berdasarkan tupoksi masing-masing, tapi nggak tau juga deng, itu cuma menurut pengamatan dan ke-sotoy-an saya aja hehe. Ketua kelas saya, Aby memberi briefing sebentar sebelum kita masuk ke ruang sidang, berhubung di pengadilan pajak ada 9 ruang sidang dan tiap ruangnya cuma ada sisa 4 sampai 5 seat free buat mahasiswa-mahasiswa yang lagi pengamatan, jadilah akhirnya kita dipecah jadi 9 kelompok, satu kelompok isinya 4-5 orang, dan saya sekelompok sama Akbar, Ginda & Hendra (lumayan suram lah pokoknya haha). Kami dapet Ruang Sidang 2 dengan perangkat sidang dari Majelis XV yang ternyata isinya adalah sidang-sidang sengketa Bea Cukai :hammer (mulai kerasa bakal sekip disini). Sidang pertama dimulai, dan ternyata....... nggak seseru yang saya bayangkan. Bayangan saya sih, sidangnya bakal adu ngotot dan perang kata-kata serta argumen, tapi apa daya ternyata sidangnya cuma kayak semacam diskusi gitu, jadi saling memberi pendapat antara pihak pemohon banding sama pihak terbanding. Oh iya, yang disidangin di Pengadilan pajak ini cuma perkara pengajuan Banding sama Gugatan aja. Sidang-sidang awal saya berusaha ngikutin meskipun nggak ngerti sama istilah-istilah Bea Cukai yang dipake ( Ya iyalah, seumur-umur belajar Pajak doang) tapi ternyata sidangnya banyak yang pake Acara Cepat (istilahnya begono sih) soalnya dari pihak terbanding ( Ditjen Bea Cukai) nggak ada perwakilan yang dateng. Udah 4 sidang berlalu dan semuanya pake Acara Cepat, selain sekip ngantuk juga mulai kerasa waktu itu (efek tidur jam 2.00 bangun jam 5.00). Si Akbar temen saya bahkan sempet mau dikeluarin dari ruang sidang soalnya dia tidur dengan blak-blakan pas sidang berlangsung. Sebenernya kita semua juga ngantuk dan sempet ketiduran sih pas sidang, tapi cuma si Akbar yang paling frontal tidurnya hahaha. Total hari itu kami menyaksikan 12 Sidang, hampir semuanya berlangsung pake acara cepat kecuali yang terakhir.

Sidang yang terakhir ini paling lama tapi juga kurang seru, cuma ngasih penjelasan-penjelasan teori dari pengenaan Bea Masuk yang sama sekali saya nggak ngerti (nasib dapet ruangan salah
L ) sekip lagi deh. Sekitar jam 13.15 akhirnya sidangnya selesai. Kami memutuskan untuk keluar karena udah nggak ada sidang lagi setelah itu. Abis keluar kita ngumpul di lobby Gedung Sutikno sebelum pulang, ternyata kelompok lain udah pada keluar dari tadi. Terpusat di salah satu sudut lobby gedung, kelihatan gerombolan temen-temen pada duduk lesehan di lantai, ada yang foto-foto, ada yang diskusi hasil sidang, ada yang cuma ngobrol-ngobrol biasa, ada juga yang bengong. Pukul 14.00 akhirnya kita berangkat pulang ke kandang (??) pas perjalanan pulang suasana di bus sepi, nggak ada yang gitaran lagi mungkin udah pada capek (maklum usia memang nggak bisa dibohongin hehe). Samapai di kost baru kerasa juga badan capek dan pegel-pegel padahal seharian cuma duduk-duduk doang, kenapa jadi pegel-pegel gini -___-'.

Yah, biar kata banyak sekipnya, seenggaknya saya udah tahulah gimana yang namanya Pengadilan Pajak yang memang beda jauh sama pengadilan pidana atau pengadilan lainnya. Secara memang pengadilan pajak ini disebut juga sebagai Pengadilan Semu soalnya yang jadi Hakim orang pajak, dan yang jadi terbanding orang pajak juga. Pertanyaan yang mampir di kepala saya adalah "Apakah nanti saya juga berkantor di sana?" semoga saja hehe. Sekian.

(photos by: @rendiebol & pribadi)
Adios - Gale

2 komentar: