Minggu, 26 Agustus 2012

Menunggu Air Bah dari Noah


Saya tahu, dia tahu, anda tahu, dan mungkin semua orang juga sudah tahu, bahwa terhitung sejak tanggal 23 Juli silam, Ariel telah bebas dari penjara. Dan terhitung sejak tanggal itu pula, detik-detik kebangkitan Peterpan, dari mati surinya yang cukup panjang itu, akan segera dihitung mundur. Peterpan, akan hidup kembali dan meramaikan industri musik nasional.

*********

Menikmati musik pop arus utama tanpa menghiraukan keberadaan Peterpan dalam memetakan pergolakan yang telah, sedang, dan akan terjadi di dalamnya adalah sebuah kesalahan yang teramat besar. Sebab, ditangan mereka lah, musik pop mainstream Indonesia pernah meletakkan kiblatnya. Terutama semenjak Sheila On 7 mulai meninggalkan ceruk yang menganga selepas era keemasan mereka. 

Rabu, 15 Agustus 2012

Enigma Sepakbola Nasional

~tulisan ini juga bisa dibaca di kolom BeritaSatu : http://www.beritasatu.com/blog/olahraga/1846-enigma-sepak-bola-nasional.html


Saya kerap kebingungan saban menyimak berita-berita soal sepak bola nasional belakangan ini. Selain karena beritanya yang lebih sering berisi hal-hal yang nyeleneh, informasinya juga kerap tidak konsisten dan mudah berubah-ubah.

Kala waktu di media berujar A, tapi beberapa hari kemudian yang terjadi malah B. Inkonsisten, asbun, dan membikin kita yang menonton ingin membentur-benturkan kepala ke tembok.

Misalnya saja soal boleh tidaknya pemain-pemain dari kompetisi Indonesian Super League (ISL) –yang diorganisir oleh Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI)– untuk memperkuat timnas di ajang internasional.

Sabtu, 04 Agustus 2012

Hayya 'Alaas Selo : Sebuah Tinjauan Ramadhan dari Sudut yang Berbeda


" BUMM!! "

" BLAARRRR!! "

Belakangan, saban malam tiba, bunyi petasan menjadi musik yang familiar terdengar dari belakang rumah saya. Bunyi jedotannya yang sudah cukup mengganggu itu makin terdengar onar kala tertimpali jejeritan dan cekikikan bocah-bocah yang menyulutnya. Cukup mengganggu bagi orang yang sedang leyeh-leyeh di depan tipi akibat kekenyangan melahap bhineka rupa makanan buka puasa.

Bukan bermaksud untuk jadi manusia yang "nggak asyik", tapi sepertinya kesibukan kantor belakangan ini telah membikin saya jadi "tua", baik secara denotatif maupun konotatif. Saya lupa, kalau dulu saya juga pernah seperti mereka, membisingi setiap telinga-telinga tetangga dekat rumah dengan menjadi teroris bau kencur bersenjatakan mercon lombok, mercon teko, ataupun mercon korek yang kebanyakan kerap mejan kala disulut.