Selasa, 15 Mei 2012

Hey Nona

-tentang sang nona unmood, dan mantan-mantan yang cepat selesai

1.)   Ada beberapa hal di dunia ini yang sulit betul untuk dinalar dengan logika dan ilmu sehingga keberadaannya masih dibiarkan menjadi misteri sampai sekarang. Misalnya saja tentang bagaimana stone henge yang semrawut itu disebut mengagumkan? Lalu soal siapakah hipster yang berada di balik pembuatan macam-macam crop circle trendi di ladang-ladang gandum? Juga apakah benar mitos-mitos mengenai  keberadaan kerajaan setan bhatoegana yang berdiam di segitiga bermuda?… Ya, itu cuma diantaranya beberapa contoh saja, tapi ketahuilah, masih ada hal yang jauh lebih misteri sejak dalam pikiran ketimbang contoh-contoh di atas tadi. Maka bagaimana si nona ini bisa cepat betul untuk move on setelah kandasnya sebuah hubungan asmara untuk kemudian mengganti dengan sosok yang baru, membuat saya dengan suka rela, tanpa melakukan penalaran sekalipun, untuk menahbiskannya menjadi pemuncak dalam daftar “7 hal paling misterius di dunia versi on clinic the spot“. Forza nona unmood, sempre per noi!

2.)    Disaat kebanyakan kawula muda memilih terjebak dalam masa lalu dan bayang-bayang mantan akibat mahzab yang disuarakan secara subliminal oleh misionaris-misionaris laknat semodel Adele dan The Script, nona unmood justru secara luar biasa memilih keluar dari dalam kotak, untuk menjadi hipster yang sebenar-benarnya hipster, dengan kemampuan move on-nya yang kencang bukan kepalang. Sungguh pun hashtag #menolaklupa sekalipun tidaklah cukup untuk membendung laju move on dari si nona ini, dan kalau sudah demikian, hanya tinggal hitungan waktu saja bagi si nona untuk segera mengembel-embeli kolom di bio akun twitter miliknya dengan nama akun pacar termutakhirnya. Ah, sudah sepantasnya kita-kita ini tak lagi geleng-geleng kepala atau sekadar ikut menyinyiri si nona lewat ceracau-ceracau belantara jejaring sosial. Ini saatnya bagi kita untuk berubah. Kamu punya mimpi? mari ikuti jejak nona unmood. Move on lah dalam tempo yang sesingkat-singkatnya!

3.)    Sebab kata adalah senjata, beberapa orang menjadi famous dan selalu diingat-ingat berkat kata-kata yang pernah diucapkannya. Tidak perlu yang terlampau klasik semisal teriakan “Djawa adalah kontji!” milik D.N. Aidit, era post orde baru pun sudah banyak menghasilkan nukilan kata-kata menarik yang kemudian menjadi artefak bagi perkembangan zaman. Ambil contoh si nona jambul khatulistiwa yang beken dengan trademark “Alhamdulillah yah, sesuwatuk.” Atau juga ayahanda si nona unmood yang kesohor karena quote legendaris “…kalo aku sik terserah Yanti ajah.” Maka tak perlu heran kalau si nona pun juga tak mau kalah dengan generasi pendahulunya. Jadi, janganlah heran jikalau suatu saat nanti, lima atau sepuluh tahun lagi, frase “…kthxbaiii~” serta “unmood” dan juga “…extbye~” telah menjadi endemik bagi segenap elemen masyarakat dan dipakai dalam pergaulan. Pada saat itu, kita, sekali lagi menjadi saksi bahwa kata memanglah sebenar-benarnya senjata.

Sudahlah, membahas si nona pastilah sebenarnya tak cukup hanya dengan sebuah tulisan yang pendek ini. Begitu banyak telaah yang sebetulnya bisa dilakukan terhadap si nona ini, hanya saja terkait dengan keterbatasan akal dan nalar –seperti sudah disebutkan tadi di atas– membuat beberapa dari kita tak kuat iman dan kemudian mengalami gegar pikiran ketika mencoba menelaah lebih lanjut. Maka dari itu, cukuplah kiranya juga, tulisan ini diakhiri sampai di sini saja sebelum kita mengalami kejadian serupa. Mengutip jargon kalimusada milik sang nona, saya tutup tulisan ini dengan mengucap… “kthxbaiii~…”

Adios - Gale

~tanbihat : tulisan ini juga bisa dibaca di  http://warkopdigital.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar