Sabtu, 30 April 2011

Ad Bogor Per Aspera: Satu Hari Bersama Gerombolan Ular-Ular Cobra

Hari itu, Selasa, 19 April 2011, sepuluh orang cowok bertampang suram yang agak digarang-garangin sedikit memutuskan untuk mengadakan perjalanan tamasya sejenak menuju Bogor seperti yang mereka rencanakan beberapa hari sebelumnya. Meskipun dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, baik dari segi tampang maupun finansial, mereka tetap meneguhkan keyakinan untuk berangkat. Maksud mereka sederhana, membuat masa-masa kuliah semester akhir, yang notabene tinggal hitungan bulan ini, menjadi berkesan dan bisa dikenang di kemudian hari oleh anak-cucu mereka nanti.

Dibawah pimpinan seorang mahasiswa bernama Ahmad Reza yang mengaku sebagai Nabi (waduh bisa dicap aliran sesat nih sama ormas-ormas itu -__-) rombongan ini pun bertolak dari kawasan Bintaro pada pukul 09.30 pagi. Oh iya, selain ada seorang yang mengaku sebagai Nabi, dalam rombongan ini juga terdapat manusia-manusia yang mengaku ganteng, yakni: Saya, Roni, Suhe, Agus Pahlevi, Rahmat, Dicky, Bayu (alias U34Y), David dan juga Usman. Bersepuluh, kami siap melaksanakan titah dari Bung Karno: Mengguncang dunia!! #halah #uopooo


Touchdown Bogor!!
Singkat kata, kami ber-sepuluh langsung berangkat, dan tujuan pertama kami adalah Taman Topi Bogor. Perjalanan darat melalui berbagai jenis kendaraan umum seperti angkot, bus, kereta api, Ferrari F50, dan Hummer H3 (Baiklah, dua yang disebut terakhir hanya fiktif belaka) kami lalui sekitar satu setengah jam. Sampai di taman topi sekitar jam 11-an kita memutuskan untuk makan sebentar kemudian lanjut ke tujuan berikutnya: Kebun Raya Bogor.
Taman Topi (tapi tidak miring)
Niat untuk ngirit ongkos #MentalAnakKost, kita semua sepakat buat jalan kaki dari taman topi ke kebun Raya, tapi nahasnya, loket terdekat yang jadi tujuan rupa-rupanya sedang tidak buka dan perjalanan kaki kita pun terpaksa menjadi semakin jauh karena harus memutar untuk mencapai loket utama yang buka. Walhasil, pegel-pegel dan gempor sudah melanda rombongan padahal pintu kebun raya baru dijamah. Kepalang tanggung, kita memutuskan tetap masuk ke Kebun Raya meski dengan resiko nanti harus keluar dengan ngesot karena kaki kram-kram akibat kelamaan jalan kaki.
Mengotori Altar Masuk Kebun Raya
Di dalam Kebun Raya, kita akhirnya cuma foto-foto, ngeliatin cewek-cewek yang lewat, dan kegiatan-kegiatan yang nggak jelas lainnya seperti nyoret-nyoret tembok sama batu (jangan ditiru ya teman-teman) atau bahkan lomba lari 200m (serius, ini bener-bener random). Oh iya, kita sempet foto bareng bule yang namanya Justin Bieber (nama disamarkan, karena sebenernya kita lupa nanya siapa namanya), kebetulan dia lagi wisata sama ceweknya yang bernama Selena Gomez (ini juga nama samaran). Ada kejadian lucu juga, si Usman, yang notabene suka (dan gampang banget) ngajak kenalan sama cewek-cewek tiba-tiba ngacir pas mau kenalan sama cewek. Usut punya usut, ternyata cewek yang mau diajak kenalan si Usman yang memiliki gelar “Sang Pengobral Cinta” ini ternyata adalah mantannya dia sendiri hahaha, pantes aja dia langsung ngacir dan mukanya berubah pucet kayak toge gado-gado.

Foto bareng Justin Bieber gadungan & Selena Gomez gadungan


Udah keren belom nih?? | kurang dikit | maksudnya?? | Kurang dikit lagi, gue muntah
Silahkan tebak, dari 4 pemuda ini mana yang kebelet boker?

tanaman hias yang banyak pun, tak sanggup menutupi aura suram kami...

Lapangan golf ini kami sewa, cuma untuk dipake tidur-tiduran... #OrangKaya

Kelelahan menyusuri Kebun Raya dan hari yang mulai menggelap, padahal kita belum kemana-mana selain main di kebon ini, rupa-rupanya kemudian mencetuskan ide brilian bahwa kami akan menginap di Bogor. Karena peraturannya adalah kalo ada ajakan hanya boleh ada 2 jawaban yaitu “ayo!” dan “berangkat!”, maka kita pun sepakat menginap meski nggak bawa peralatan apapun. Kebetulan, dan untung saja, esok harinya kuliah kelas kami hanya ada jadwal siang hari saja, jadinya ya aman-aman aja lah kalau ada acara nginep-nginep.

Setelah seluruh anggota sepakat untuk menginap, tanpa mandi dan juga gosok gigi serta cuci kaki apalagi cuci baju dan setrika, kami melanjutkan perjalanan ke Mall-mall yang ada di kota Bogor, setelah sebelumnya mampir di sebuah warung pinggir jalan untuk makan.

Meskipun warungnya terletak di pinggir jalan dan tidak terlalu besar, tapi masakan di warung ini betul-betul maknyuss, apalagi sambalnya, jos gandhos kronyos-kronyos banget. Saya yang sempat underestimate terhadap warung ini langsung sadar bahwa pilihan kami untuk makan di sana sangat tepat.

Nah untuk selanjutnya, mari biarkan foto-foto di bawah ini saja yang melanjutkan cerita ini. Kebetulan saya juga sudah sangat mengantuk, hooaaahemm. Keep rock on, mates!!! \m/














Saatnya pulang!!
Demikianlah wisata tidak-keren-tapi-asyik dari saya bersama rombongan pengembara yang menamakan dirinya Geng Kobra (soal filosofi dari nama ini, udahlah nggak usah ditanya. Nanti susah jelasinnya). Sampai jumpa lagi di wisata-wisata Geng Kobra berikutnya. Tetap sehat, tetap semangat, biar bisa jalan-jalan sama kita lagi. Pokoke maknyusss. Sekian.

Adios - Gale

3 komentar:

  1. KERAN TULISAN LU GAL !!!!,,,
    bisa kalah dah kambing jantan !, blog lu w promosiin k blog w dah ;)

    BalasHapus
  2. Hahaha, itu picnya bner2 narsis ngeksis,., wkwkw

    BalasHapus
  3. Keran apa keren sih Ron?? -___-

    BalasHapus