Jumat, 30 Desember 2011
Kamis, 22 Desember 2011
Semua Orang Takut Kecoa : Kompilasi Sepuluh Lagu Indonesia Terbaik 2011 Versi Saya
Desember adalah titik kulminasi. Pada bulan terakhir dalam kalender penanggalan masehi ini, menjadi momen yang paling tepat untuk melihat kembali apa saja hal-hal menarik yang telah terjadi selama setahun kebelakang. Hal ini pula yang mendorong saya untuk membuat list mengenai sepuluh lagu Indonesia terbaik, yang telah dirilis pada tahun kelinci emas ini (selain itu karena ajakan sahabat saya, Gita Wiryawan, juga sik).
Niat awal saya sebenarnya adalah membuat list mengenai sepuluh lagu terbaik 2011 dari pelbagai macam musisi di seluruh penjuru dunia. Akan tetapi, berhubung wawasan musik mancanegara saya saat ini sedang tidak bagus, bahkan boleh dibilang sangat buruk, saya mengurungkan niat tadi dan lebih memilih untuk menyempitkan tema menjadi sepuluh lagu terbaik dari musisi-musisi Indonesia saja. Eits, tunggu dulu, hal ini juga tak lantas menjadi pembenaran bahwa wawasan musik saya soal lagu-lagu dalam negeri sangat hebat. Sama sekali tidak. Definisi terbaik disini juga sebenarnya sangat bias, karena list ini dibikin atas nama subjektifitas selera saya semata.
Ketahuilah kawan, perbedaan adalah hal paling alami yang ditakdirkan oleh Tuhan. Oleh karena itu, apabila ada perbedaan pendapat dan juga ketidaksetujuan mengenai list yang saya bikin ini, tak perlulah menjadi hal serius yang lantas diperdebatkan. Bukankah selera orang juga ditakdirkan berbeda-beda? Maka dari itu, dengan menyebut basmallah bersama-sama, mari kita sambut sepuluh lagu Indonesia yang berhasil menyita perhatian saya, sepanjang tahun 2011 ini, yang saya rangkum dalam Album Kompilasi "Semua orang takut Kecoa". Jangan tanya kenapa dinamakan demikian, suka-suka saya lah, ini kan blog saya. Oh iya, penomoran di sini juga tidak mencerminkan urutan / ranking ya....
"Basmallah!!".....
Jumat, 16 Desember 2011
#KamisKeBioskop : Trespass
Jujur, saya awalnya sama sekali tak memiliki niat dan juga tak tertarik untuk menyaksikan film ini di bioskop, bahkan juga tidak dengan niat menontonnya di rumah melalui laptop butut saya, setelah link download-nya keluar kelak. Saya juga tak peduli di film ini ada seorang Nicolas Cage, yang menduduki posisi nomer lima dalam daftar aktor favorit saya sepanjang masa. Saya cuma benar-benar sedang tak tertarik untuk menyaksikan film semodel ini.
Maka jika pada akhirnya tulisan ini dibuat, yang secara tak langsung juga berarti saya telah menonton film ini langsung di bioskop, ada sebuah force majeur yang menyebabkan saya menonton film ini. Adalah akibat saya yang sudah memaksa-maksa dua kawan saya, Rahmat dan Suhe, agar mau menemani saya menonton film Sang Penari, maka demi timbal balik yang sepadan, mereka menodong saya untuk bersekutu menonton film ini, tepat setelah Sang Penari selesai disaksikan.
Kamis, 15 Desember 2011
#KamisKeBioskop : Sang Penari
Selama "liburan" ini, praktis, saya tak banyak memiliki kegiatan yang berarti buat dituliskan di blog ini. Banyak faktor yang membuat saya harus membatasi gerak-gerik saya selama masa "digantung" ini, dan hal yang paling umum serta maslahat tentu saja urusan duit. Yap benar, tak banyak alasan yang bisa saya lontarkan kepada Ibu, yang berlaku sebagai pemegang kendali penuh atas neraca keuangan keluarga, untuk membuka gerbang bailout bagi isi dompet serta ATM saya yang kian hari makin terkebiri ini *kemudian mengheningkan cipta*.
Tapi nasib memang kesunyian milik masing-masing, maka ketika saya terjebak dalam dilema "Minta uang segan, kerja tak dibolehkan", saya cuma bisa pasrah menyongsong nasib. Habis mau bagaimana lagi, mau ngerampok rumah tetangga, harus beli senjata dulu, uang saya saja tak cukup buat beli golok, pun pistol mainan, apalagi pistol beneran (¬_¬"), jadilah rencana merampok saya urungkan sejak dalam pikiran. Modal awal nggak memadai untuk merintis usaha di jalur ini.
Kamis, 01 Desember 2011
Melamun, Efek Rumah Kaca, dan Waktu-waktu yang Hilang
Sore sedang terdiam di beranda kesepian. Memandangi legit demi legit pohon-pohon beton yang tegak pada hamparan hiruk pikuk manusia sibuk. Pada akarnya yang menghujam bumi dalam-dalam, pohon-pohon itu berpijak. Tampak pongah, meski harus dijejaki ribuan pasang kaki di setiap lantai-lantainya yang mewah berbalut pualam. Jumawa dan gemerlap, arsitektur sudah berkembang pesat memang.
"Murung itu sungguh indah, melambatkan butir darah
Nikmatilah saja kegundahan ini, segala denyutnya yang merobek sepi." - Melankolia
Rabu, 30 November 2011
Kamis, 24 November 2011
Mengakrabi Kegagalan Sepakbola Kita
![]() |
Gunawan Dwi Cahyo, setelah kegagalannya mengeksekusi penalti / detiksport |
![]() |
Negerinya orang-orang gila |
Mengikuti perkembangan sepakbola nasional sejak tahun 2001, saya belum lahir ke dunia ketika gol tunggal Ribut Waidi ke gawang Malaysia pada menit ke 105, babak extra-time final SEA Games tahun 1987, mengganjar Indonesia dengan kemenangan sekaligus mengukuhkan Ricky Yacobi dkk sebagai peraih medali emas cabang sepakbola, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Begitu pula ketika di Tahun 1991, ketika Timnas besutan pelatih asal Rusia, Anatoliy Polosin, meraih emas di SEA Games Manila setelah mengalahkan Thailand lewat adu penalti di babak final, saya hanyalah bocah yang belum genap berusia 1 tahun yang bahkan belum mengerti cara melafalkan "Gol" dengan baik dan benar.
Selasa, 15 November 2011
Tribune View: Iluminasi Garuda Muda, Indonesia 3 - 1 Thailand (SEA Games 2011)
Hari Minggu kemarin, 13 November 2011, saya berkesempatan mencicipi aroma kompetisi olahraga se-Asia Tenggara, SEA GAMES 2011, melalui salah satu cabang olahraganya, yaitu sepakbola. Cukup lama absen menduduki seat lapuk tribun stadion karena pelbagai alasan, maka hari itu saya akhirnya kembali ke "rumah ibadah" yang sangat dicintai ratusan juta jama'ahnya dari Sabang sampai Merauke, Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Kalau boleh meminjam istilah milik John Bale, hubungan antara suporter dengan sebuah stadion dinamainya dengan istilah topophilia, dari kata topos yang berarti tempat, dan philia yang berarti cinta. Saya, dan juga puluhan ribu manusia yang memadati GBK malam itu, pasti paham betul akan kebenaran istilah itu. Karena memang menonton langsung di stadion, punya level kesenangan yang jauh lebih seru tinimbang melalui televisi atau nonbar sekalipun. Apalagi kalau tim yang kita dukung menang, hormon endorfin yang diproduksi tubuh bisa meningkat dua kali lipat dari biasanya. Berlaku juga untuk sebaliknya, kalau tim yang kita dukung kalah, nyeseknya juga bakal lebih menusuk tinimbang cinta ditolak :p *apeu*.
Dengan semangat bambu runcing, bersama tiga orang Wonogiri tulen, yaitu: Bonaventura Setiaji, militan Arsenal yang gemar melahap soal-soal akuntansi; lalu Andri Wijanarko, calon valuer yang juga penggemar The Virgin; dan terakhir mas Budy Soemardjo, Milanisti asal Jatisrono; berangkatlah kami berempat dari Bintaro menuju ke Senayan, dengan dikawal gerimis ringan.
Hari itu Indonesia akan berhadapan dengan salah satu rivalnya, Negeri gajah putih, Thailand. Menilik rekor pertemuan, Indonesia tak pernah menang kala bersua Thailand di ajang SEA Games dalam lima pertandingan terakhir. Sebagai suporter, yang bisa dilakukan adalah memberi dukungan langsung ke stadion sembari berharap rentetan catatan buruk itu akan berakhir.
Kalau boleh meminjam istilah milik John Bale, hubungan antara suporter dengan sebuah stadion dinamainya dengan istilah topophilia, dari kata topos yang berarti tempat, dan philia yang berarti cinta. Saya, dan juga puluhan ribu manusia yang memadati GBK malam itu, pasti paham betul akan kebenaran istilah itu. Karena memang menonton langsung di stadion, punya level kesenangan yang jauh lebih seru tinimbang melalui televisi atau nonbar sekalipun. Apalagi kalau tim yang kita dukung menang, hormon endorfin yang diproduksi tubuh bisa meningkat dua kali lipat dari biasanya. Berlaku juga untuk sebaliknya, kalau tim yang kita dukung kalah, nyeseknya juga bakal lebih menusuk tinimbang cinta ditolak :p *apeu*.
Halo, lama tak bersua |
Hari itu Indonesia akan berhadapan dengan salah satu rivalnya, Negeri gajah putih, Thailand. Menilik rekor pertemuan, Indonesia tak pernah menang kala bersua Thailand di ajang SEA Games dalam lima pertandingan terakhir. Sebagai suporter, yang bisa dilakukan adalah memberi dukungan langsung ke stadion sembari berharap rentetan catatan buruk itu akan berakhir.
Rabu, 09 November 2011
Penasaran... yang dilanjutkan
Kalau boleh jujur, kawan, sudah lama sekali, bahkan semenjak Napoleon Bonaparte masih melahap bubur kanji bertabur serpihan kayu manis dengan disuapi oleh ibunya, saya sudah berangan-angan ingin bertatap muka dengan dia. Oh bukan, dia yang dimaksud di sini bukanlah Napoleon Bonaparte. Adalah melalui tulisan-tulisan pendek, tidak sependek otak kiri saya tentu, yang sering saya baca, entah yang bernama panggil sebagai novel maupun yang berjuluk sebagai cerpen, saya mengetahui ihwal jejak keberadaannya.
Dia ada disana, masih di pulau yang sama dengan tempat saya mengetik tulisan ini sekarang, Pulau Jawa. Lebih spesifik, berada pada wilayah teritorial Imperium Ngayogjokarto-Hadiningrat. Menyoal koordinat garis lintang dan bujur, saya tak paham. Kau carilah sendiri pakai Google-Maps yang mahasakti itu, jaman kan sudah modern.
Senin, 07 November 2011
The Legends #3: Sir Alex Ferguson, The Man Who Can't Be Moved
![]() |
Beckham menyebut Fergie sebagai sosok yang spesial |
"It says a lot about Manchester United as a club and a lot about the manager when you consider how long he’s been there, and just look at the success we’ve had over the years. It’s been amazing. But that’s what happens when you have stability and a man that’s so passionate and hungry and has the love for one club that he has.” - David Beckham
Begitulah kalimat singkat dari David Beckham yang ditujukan pada sosok Sir Alex Ferguson pada helatan "Tribute to Sir Alex Ferguson" atas pencapaiannya selama 25 tahun menjabat sebagai manager salah satu klub paling sukses di muka bumi, Manchester United. Kalimat singkat, yang sedikit banyak sudah mengurai kehebatan sang gaffer di mata Becks, sekaligus mewakili kekaguman ratusan juta Manchunians dari segenap penjuru dunia, termasuk saya.
Sebagai manager paling sukses di jagad sepakbola Inggris dan dunia, Ferguson punya perjalanan panjang yang tak melulu mulus selama hidupnya. Berikut adalah rangkuman perjalanan hidup Sir Alex Ferguson semasa hidupnya hingga akhirnya mampu meraih kesuksesan selama 25 tahun menukangi Manchester United.
Sebagai manager paling sukses di jagad sepakbola Inggris dan dunia, Ferguson punya perjalanan panjang yang tak melulu mulus selama hidupnya. Berikut adalah rangkuman perjalanan hidup Sir Alex Ferguson semasa hidupnya hingga akhirnya mampu meraih kesuksesan selama 25 tahun menukangi Manchester United.
*****************
Alexander Chapman Ferguson lahir di distrik Govan, kota Glasgow, Skotlandia pada 31 Desember 1941. Anak dari pasangan Alexander Beaton Ferguson, seorang buruh galangan kapal, dan Elizabeth Hardie, yang bekerja sebagai buruh pabrik, ini tumbuh besar dalam keluarga yang mencintai sepakbola. Ayah Fergie adalah seorang militan Glasgow Celtics, salah satu raksasa sepakbola Skotlandia. Sebuah hal yang mau tak mau menumbuhkan kecintaan Fergie pada si kulit bundar.
![]() |
That's the attitude! |
![]() |
Fergie kecil bersama adik dan kedua orangtuanya :3 |
Pada masa kecilnya, Fergie dibesarkan dalam keluarga yang sangat menjunjung tinggi toleransi dan menghargai adanya perbedaan. Asal tahu saja, Ayah dan Ibu Fergie adalah pasangan yang berbeda agama. Ayahnya diketahui sebagai penganut taat Katolik, sementara sang Ibu beragama Protestan. Perbedaan juga ditemui dalam hal fanatisme pada sepakbola. Meski sang ayah adalah seorang militan setia Glasgow Celtics, Fergie lebih memilih menjadi fans Glasgow Rangers, seteru abadi Celtics. Bersama sang adik, Martin Ferguson, Fergie mantap menjadi pendukung setia Rangers dan rela menjadi "musuh" sang ayah tiap laga Old Firm Derby dihelat.
Senin, 31 Oktober 2011
Minggu, 30 Oktober 2011
Jogja Trip, Day 3: Pantai Aja!! Kayak di Santai...
![]() |
Visit Jogja 2011 |
Kemudian berlalulah sepasang raka'at yang relatif datar. Sepasang raka'at yang sesungguhnya tak teramat khusyuk buat saya karena fokus saya lebih tercurah pada usaha saya menahan kantuk, yang bukan main luar biasanya sanggup membuat saya mangap-mangap waktu sholat. Cepat-cepat setelah salam ditunaikan, saya kembali rebahan untuk meneruskan lagi episode berjudul tidur yang sempat ter-pause tadi. Sementara kawan-kawan saya yang lain sepertinya juga sepaham dengan saya. Mereka kembali pada barisan tidurnya masing-masing untuk melanjutkan tidurnya.
Jam sudah bertengger pada angka tujuh saat saya terbangun untuk yang kedua kalinya (kalau tiga kali sebenernya akan dapat hadiah payung cantik, ah sayang sekali). Itu gara-gara suara Bayu Kartawidjaya, orang terlanjur kaya yang mengaku sebagai pemilik seluruh tanah di wilayah Cilandak, termasuk juga Citos dan KPP Pratama Cilandak (silahkan untuk tidak percaya). Sudah jam tujuh, begitu kata dia. Masih ngantuk dan malas, tapi mau tak mau kebersamaan saya bersama dunia mimpi harus diakhiri. Selain karena nggak enak sama mas-mas penjaga masjid hotel ini, kita juga harus siap-siap untuk berangkat ke tujuan berikutnya. Dan tujuan kita hari ini adalah............. Pantai Parangtritis!! Booyah.~
Jumat, 28 Oktober 2011
Jogja Trip, Day 2 : Ayo Kita Kemana-mana!
Terlalu lama waktu berlalu sejak postingan tentang hari pertama trip di Jogja berhasil saya selesaikan dengan penuh kecacatan di sana sini, baik dari segi kecacatan mental penulisnya maupun kecacatan isi tulisannya #halah. Padahal, tidak seharusnya saya memberi jeda yang terlalu lama dan bersegera segera memposting kelanjutan dari tulisan tersebut. Tapi apa boleh bikin, keadaan sedang tidak kondusif belakangan ini.
Kata orang, waktu tak akan pernah menunggu kita. Ia akan selalu begerak konstan ke depan tanpa peduli apa dan bagaimana tentang diri kita. Dan hal itu benar sekali. Sebab ketika saya memintanya untuk menunda sejenak supaya memberi kesempatan pada alter-ego saya yang bernama kemalasan untuk ber-hierarki pada tampuk kekuasaan atas tubuh saya, tahu-tahu saya sudah tertinggal jauh di belakang jejak-jejak langkah gagahnya. Sadar kalau saya akan semakin ditinggal olehnya, maka saya ................. tarik kembali selimut untuk kemudian berleha-leha dan menyerah pada penjajahan kemalasan #hammer #batabig. Kalaupun akhirnya tulisan ini berhasil selesai (atau mungkin dipaksakan supaya selesai) ketahuilah bahwa ini semua berkat kalian wahai para penggemar setia saya. Karena tanpa kalian... saya bukanlah apa-apa. *dikeplak* *dilempar ke tengah jalan* *dilindes kopaja*.....
Kata orang, waktu tak akan pernah menunggu kita. Ia akan selalu begerak konstan ke depan tanpa peduli apa dan bagaimana tentang diri kita. Dan hal itu benar sekali. Sebab ketika saya memintanya untuk menunda sejenak supaya memberi kesempatan pada alter-ego saya yang bernama kemalasan untuk ber-hierarki pada tampuk kekuasaan atas tubuh saya, tahu-tahu saya sudah tertinggal jauh di belakang jejak-jejak langkah gagahnya. Sadar kalau saya akan semakin ditinggal olehnya, maka saya ................. tarik kembali selimut untuk kemudian berleha-leha dan menyerah pada penjajahan kemalasan #hammer #batabig. Kalaupun akhirnya tulisan ini berhasil selesai (atau mungkin dipaksakan supaya selesai) ketahuilah bahwa ini semua berkat kalian wahai para penggemar setia saya. Karena tanpa kalian... saya bukanlah apa-apa. *dikeplak* *dilempar ke tengah jalan* *dilindes kopaja*.....
********
Thus, pagi itu saya terbangun sekitar pukul 06.21 pagi, dimana anak-anak yang lain masih banyak yang tertidur pulas seperti bayi-bayi iklan susu balita yang tidak lolos sensor. Kriyep-kriyep mata saya berusaha keras memetakan keadaan sekeliling sambil mengumpulkan nyawa-nyawa saya yang masih beterbangan. Sementara dari sudut sebelah barat berkumandang suara orang ngorok, yang ternyata adalah berasal dari Roni, semakin lengkap diiringi dengan suara alarmnya yang selalu berhasil membuat saya bangun, tapi buat Roni mungkin terdengar seperti suara ninabobo yang syahdu, karena nyatanya dia nggak pernah kebangun sampai alarmnya itu mati sendiri (¬_¬").
Thus, pagi itu saya terbangun sekitar pukul 06.21 pagi, dimana anak-anak yang lain masih banyak yang tertidur pulas seperti bayi-bayi iklan susu balita yang tidak lolos sensor. Kriyep-kriyep mata saya berusaha keras memetakan keadaan sekeliling sambil mengumpulkan nyawa-nyawa saya yang masih beterbangan. Sementara dari sudut sebelah barat berkumandang suara orang ngorok, yang ternyata adalah berasal dari Roni, semakin lengkap diiringi dengan suara alarmnya yang selalu berhasil membuat saya bangun, tapi buat Roni mungkin terdengar seperti suara ninabobo yang syahdu, karena nyatanya dia nggak pernah kebangun sampai alarmnya itu mati sendiri (¬_¬").
Kamis, 13 Oktober 2011
Jogja Trip, Day 1: Naik Kereta Api Tak Bolehlah Naik Dengan Percuma
Pagi hari,
tanggal di henfon saya menunjukkan almanak pada 23 September 2011, sementara jam sedang berada pada posisi 06.28 am. Saya terbangun dengan kepala berat, tubuh saya tidak terbungkus sehelai benang pun, sprei biru dan guling kesayangan saya sudah berserakan di bawah kasur, botol-botol kosong bir bintang serta beberapa lembar uang ratusan ribu tergeletak di atas meja. Saya tak ingat apapun yang sudah terjadi semalam... *kemudian hening* ... Tunggu sebentar, kayaknya ceritanya ketuker sama prolog American Pie edisi ke-85 (¬_¬").
Keadaan sebenarnya nggak sekeren itu. Adalah saya yang terbangun kaget dikarenakan suara alarm punyanya Roni yang bikin kuping sembelit di pagi hari. Ajaibnya, Roni sama sekali nggak terusik dari tidurnya, dia malah tidur pulas kayak bayi di iklan pampers gagal tayang. Sementara itu Suhe, yang tidur sebelahnya juga nggak nunjukin tanda-tanda kesadaran sama sekali. Kemungkinan besar dia lagi mimpi naik bajaj rombeng yang super berisik, jadinya suara alarm tadi nggak kedengeran. Ah sudahlah, saya kemudian jalan ke ruang TV, sembari mengumpulkan nyawa saya yang masih belum genap betul. Di sana ada Reza, yang entah kapan datengnya ke kos saya, lagi asik memadu kasih melalui telepon genggamnya sambil guling-guling di depan TV.... Malas, begitu gambaran keadaan kosan saya pagi itu. Saya lalu beranjak ke kamar mandi untuk menunaikan tugas mulia bernama mandi pagi dan sikat gigi.

Keadaan sebenarnya nggak sekeren itu. Adalah saya yang terbangun kaget dikarenakan suara alarm punyanya Roni yang bikin kuping sembelit di pagi hari. Ajaibnya, Roni sama sekali nggak terusik dari tidurnya, dia malah tidur pulas kayak bayi di iklan pampers gagal tayang. Sementara itu Suhe, yang tidur sebelahnya juga nggak nunjukin tanda-tanda kesadaran sama sekali. Kemungkinan besar dia lagi mimpi naik bajaj rombeng yang super berisik, jadinya suara alarm tadi nggak kedengeran. Ah sudahlah, saya kemudian jalan ke ruang TV, sembari mengumpulkan nyawa saya yang masih belum genap betul. Di sana ada Reza, yang entah kapan datengnya ke kos saya, lagi asik memadu kasih melalui telepon genggamnya sambil guling-guling di depan TV.... Malas, begitu gambaran keadaan kosan saya pagi itu. Saya lalu beranjak ke kamar mandi untuk menunaikan tugas mulia bernama mandi pagi dan sikat gigi.
Jumat, 07 Oktober 2011
Jogja Trip, The Beginning : Dari Daerah Khusus Ibukota Menuju Daerah Istimewa... Tanpa Rencana
Ah, ternyata September sudah berganti menjadi Oktober yang ternyata adalah bulan kesepuluh pada kalender saya di rumah, dan mungkin juga di kalender rumah kalian (Yaiyalah gelaaa (¬_¬"), lu kata kalender beda-beda). Saat tulisan ini mulai dibuat, 7 Oktober 2011, ternyata kota Jogjakarta yang Istimewa dan Berhati Nyaman sedang berulangtahun yang ke-255 tahun. Sebuah kebetulan yang menyenangkan karena tulisan saya kali ini akan menceritakan bagaimana saya dan kawan-kawan saya bersilaturahmi ke Jogjakarta beberapa waktu yang lalu. Dan sebagai awalan, mari kita buka tulisan ini dengan ucapan selamat kepada yang sedang berulangtahun, SELAMAT ULANG TAHUN JOGJAKARTA!! ƪ(˘(••)˘)ʃ *niup terompet* \(‾▿‾\) (/‾▿‾)/ *sebar-sebar kertas glitter*┌(˘o˘)ʃ ƪ(˘o˘)ʃ *tepuk tangan*
********
Jadi sebenarnya perjalanan ke Jogja ini adalah sesuatu yang tidak diagendakan sama sekali sebelumnya. Awal mulanya hanyalah (kalau tidak salah ingat sih) obrolan antara saya, Roni, Reza, Bayu, dan Suhe, oh Usman juga ada hari itu, di teras kos saya yang berdebu dan ditemani beberapa gelas es teh dan kopi yang dipesan dari warkop terdekat. Hari itu sedang siang yang terik menggemaskan, menjelang adzan dhuhur. Kebetulan kita sengaja berkumpul siang itu karena memang hari itu adalah hari pendaftaran bagi mahasiswa tingkat akhir seperti kami, untuk mengikuti yudisium.
Awal mulanya sih rencana kita adalah pengembaraan (baca: menggembel) ke kota kembang, Bandung, dengan bermodalkan uang rapelan yang besarnya tidak sebesar payudara Malinda Dee, ditambah "jatah preman" dari 3 orang yang berulang tahun tapi belum melaksanakeun ritual traktiran. Bisa ditebak, salah satu dari tiga orang yang kurang beruntung itu adalah saya щ(ºДºщ) grraaahhh... *elus-elus dompet* *nangis di bawah air terjun*, jadilah uang rapelan saya yang sudah tidak seberapa itu jadi semakin tidak seberapa, karena ada seberapa yang harus didonasikan ke kas rombongan.
Oh iya, asal tahu saja, penetapan Bandung sebagai destinasi awal adalah karena otak-otak pervert teman-teman saya ini memang brilian. Tujuan utama mereka ke bandung ada 2, yang pertama adalah cuci mata liat cewek-cewek geulis Bandung, yang kedua adalah cuci mata liat cewek-cewek geulis Bandung! *apeu*
Tapi semua berubah ketika negara api menyerang.... *jeng jeng jeng* *kemudian hening*
********
Jadi sebenarnya perjalanan ke Jogja ini adalah sesuatu yang tidak diagendakan sama sekali sebelumnya. Awal mulanya hanyalah (kalau tidak salah ingat sih) obrolan antara saya, Roni, Reza, Bayu, dan Suhe, oh Usman juga ada hari itu, di teras kos saya yang berdebu dan ditemani beberapa gelas es teh dan kopi yang dipesan dari warkop terdekat. Hari itu sedang siang yang terik menggemaskan, menjelang adzan dhuhur. Kebetulan kita sengaja berkumpul siang itu karena memang hari itu adalah hari pendaftaran bagi mahasiswa tingkat akhir seperti kami, untuk mengikuti yudisium.
Awal mulanya sih rencana kita adalah pengembaraan (baca: menggembel) ke kota kembang, Bandung, dengan bermodalkan uang rapelan yang besarnya tidak sebesar payudara Malinda Dee, ditambah "jatah preman" dari 3 orang yang berulang tahun tapi belum melaksanakeun ritual traktiran. Bisa ditebak, salah satu dari tiga orang yang kurang beruntung itu adalah saya щ(ºДºщ) grraaahhh... *elus-elus dompet* *nangis di bawah air terjun*, jadilah uang rapelan saya yang sudah tidak seberapa itu jadi semakin tidak seberapa, karena ada seberapa yang harus didonasikan ke kas rombongan.
Oh iya, asal tahu saja, penetapan Bandung sebagai destinasi awal adalah karena otak-otak pervert teman-teman saya ini memang brilian. Tujuan utama mereka ke bandung ada 2, yang pertama adalah cuci mata liat cewek-cewek geulis Bandung, yang kedua adalah cuci mata liat cewek-cewek geulis Bandung! *apeu*
Tapi semua berubah ketika negara api menyerang.... *jeng jeng jeng* *kemudian hening*
Rabu, 28 September 2011
September Thrill part 2: Yudisium STAN dan Malam Perpisahan Angkatan
Heyho skipper, melanjutkan postingan saya sebelumnya yang part 1, maka postingan part 2 ini bermaksud untuk mengisahkan bagaimana sih jalannya Yudisium STAN kemarin sekaligus Malam Perpisahan Pajak Angkatan 2008. Mari geser scroll ke bawah dan baca baik-baik, lezgooo...
*Part 2
Jadi harus saya mulai darimana tulisan ini, hmm singkatnya begini saja, tanggal 22 September kemarin saya dan teman-teman se-angkatan dari spes Pajak dan Penilai/PBB resmi sudah menjadi alumnus STAN setelah dikukuhkan melalui prosesi yang-mereka-sebut Yudisium. Sebagai orang yang pergaulan inteleknya cuma selemparan batu kerikil, saya sebelumnya nggak tahu menahu sama yang namanya Yudisium. Saya kira dulunya Yudisium itu adalah anak haram dari hasil kawin silang antara Yodium dan Kalsium, tapi ternyata bukan (" `з´ ). Akhirnya, dari penuturan beberapa narasumber, barulah saya tau kalo Yudisium itu semacam prosesi pengukuhan kelulusan kami sebagai mahasiswa sebelum nantinya diwisuda.
Hari itu, pagi-pagi sekali, kira-kira pukul tujuh (untuk ukuran saya, jam 7 itu sudah pagi sekali), saya dan 2 orang kawan (sebut saja Roni dan Reza), yang malam sebelumnya menginap dikos saya lantaran kos-kosan mereka sudah habis masa kerjasamanya, sudah bersiap-siap untuk hajatan akbar mahapenting ini (hiperbol dikit, gapapa yah).
*Part 2
Jadi harus saya mulai darimana tulisan ini, hmm singkatnya begini saja, tanggal 22 September kemarin saya dan teman-teman se-angkatan dari spes Pajak dan Penilai/PBB resmi sudah menjadi alumnus STAN setelah dikukuhkan melalui prosesi yang-mereka-sebut Yudisium. Sebagai orang yang pergaulan inteleknya cuma selemparan batu kerikil, saya sebelumnya nggak tahu menahu sama yang namanya Yudisium. Saya kira dulunya Yudisium itu adalah anak haram dari hasil kawin silang antara Yodium dan Kalsium, tapi ternyata bukan (" `з´ ). Akhirnya, dari penuturan beberapa narasumber, barulah saya tau kalo Yudisium itu semacam prosesi pengukuhan kelulusan kami sebagai mahasiswa sebelum nantinya diwisuda.
Hari itu, pagi-pagi sekali, kira-kira pukul tujuh (untuk ukuran saya, jam 7 itu sudah pagi sekali), saya dan 2 orang kawan (sebut saja Roni dan Reza), yang malam sebelumnya menginap dikos saya lantaran kos-kosan mereka sudah habis masa kerjasamanya, sudah bersiap-siap untuk hajatan akbar mahapenting ini (hiperbol dikit, gapapa yah).
Selasa, 27 September 2011
September Thrill part 1: Postingan Telat Sisa-sisa Lebaran dan Ulang Tahun Saya yang Tidak Menarik
Kalau orang-orang banyak berpendapat bahwa September adalah bulan yang ceria, maka saya akan mengatakan kalau saya sependapat dengan mereka. Kenapa eh kenapa?? mudah untuk dijawab, karena September (khususnya tahun ini) banyak membawa saya melewati momen-momen ceria yang berkesan. Oleh karenanya pada tulisan ini saya akan mengajak kalian (entah siapa yang dimaksud kalian, nggak tau ada yang baca apa enggak) untuk menelusuri September dari sudut pandang saya. Yah, semacam review gitulah. Selanjutnya, postingan ini akan saya buat menjadi beberapa bagian, karena akan jadi sangat panjang sepanjang Sungai Amazon yang direbonding kalau hanya saya jadikan dalam satu postingan saja. Yasudahlah, daripada berlama-lama mari kita kemon!
*PART 1...
Tuhan sepertinya memang hendak menggariskan September tahun ini menjadi spesial dengan langsung membukanya melalui sebuah festive period bernama Idul Fitri alias Lebaran yang jatuh tepat pada tanggal 1 September. Iya benar, kita mengawali bulan September ini dalam keadaan (Insya Allah) kembali fitri alias bersih dari dosa. Yah meskipun tentu tidak semua yang berlebaran lantas menjadi kembali fitri, setidaknya euforia kegembiraan lebaran ketika bersilaturahmi dengan tetangga dan saudara serta waktu berkumpul-kumpul bersama keluarga pastinya merupakan momen-momen berharga yang berkesan. Pada lebaran tahun ini saya (lagi-lagi) nggak mudik, ini sudah tahun ketiga keluarga saya berlebaran di Jakarta. Kalau orang-orang punya tradisi mudik, saya punya tradisi enggak mudik -__- . Kata bapak saya, nanti saja mudiknya kalau saya sudah kerja, biar sekalian bisa ngasih tau simbah kalau cucunya sudah kerja katanya. Yah mau bagaimana lagi kalau sudah begitu.
*PART 1...
Tuhan sepertinya memang hendak menggariskan September tahun ini menjadi spesial dengan langsung membukanya melalui sebuah festive period bernama Idul Fitri alias Lebaran yang jatuh tepat pada tanggal 1 September. Iya benar, kita mengawali bulan September ini dalam keadaan (Insya Allah) kembali fitri alias bersih dari dosa. Yah meskipun tentu tidak semua yang berlebaran lantas menjadi kembali fitri, setidaknya euforia kegembiraan lebaran ketika bersilaturahmi dengan tetangga dan saudara serta waktu berkumpul-kumpul bersama keluarga pastinya merupakan momen-momen berharga yang berkesan. Pada lebaran tahun ini saya (lagi-lagi) nggak mudik, ini sudah tahun ketiga keluarga saya berlebaran di Jakarta. Kalau orang-orang punya tradisi mudik, saya punya tradisi enggak mudik -__- . Kata bapak saya, nanti saja mudiknya kalau saya sudah kerja, biar sekalian bisa ngasih tau simbah kalau cucunya sudah kerja katanya. Yah mau bagaimana lagi kalau sudah begitu.
Selasa, 06 September 2011
Hanya Batu dan Pisau Salju
Aku ingin saja jadi batu
batu apa saja itu
yang penting batu
batu...
B-A-T-U
batu peluru,
untuk dilempar ke kepalamu
yang sering acuh itu
atau batu kerikil kaku,
supaya merintangi langkahmu
lalu melukai telapak-telapak lembutmu
mungkin juga jadi patung batu,
yang bisa mengabaikan kehadiranmu
pura-pura tak melihatmu pun sudah tak perlu
ah, itu sulit sekali tentu
aku jauh lebih ingin jadi batu-batu yang bukan itu
jadi batu pondasimu,
untuk diletakkan salah satu harapanmu
yang membangun masa depanmu
jadi kerikil di halaman rumahmu pun aku mau,
supaya aku bisa melihatmu menyapu
atau saat kau menjemur baju
hmm, aku memang terlalu lugu
sebab batu apapun juga pasti takkan dianggapmu
karena cinta tidak berakhiran huruf "u"
-6 Sept 2011, belahan timur Jakarta, tidak ada salju-
Adios - Gale
Senin, 29 Agustus 2011
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H
Akhirnya.... setelah berpuasa selama sebulan, sampailah kita pada saat yang berbahagia yaitu Hari Raya Idul Fitri 1432 H, hari yang tentu ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Di Indonesia sendiri, meskipun sempat menuai polemik, akhirnya pemerintah memutuskan untuk menetapkan (hmm bahasa orde baru banget ya ini :P ) Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011. Yah, sebagai warga negara yang baik, saya sih bakal ngikutin tuh keputusannya pemerintah, walaupun sebenernya sudah kurang berminat puasa lagi hahaha.
Nah sesuai tradisi di Indonesia, biasanya saat lebaran orang-orang akan saling berkirim salam dan ucapan selamat lebaran, serta salam tempel (nah sebenernya ini nih yang paling ditunggu). Maka dari itu, ini saya kasih beberapa contoh ucapan selamat lebaran yang saya ambil dari www.ojonesu.com, nah berhubung ini semua ditulis dalam bahasa jawa, bagi yang kurang paham maksudnya silahkan beli kamus bahasa jawa dan obat cacingan di pos polisi terdekat ya...
Nah sesuai tradisi di Indonesia, biasanya saat lebaran orang-orang akan saling berkirim salam dan ucapan selamat lebaran, serta salam tempel (nah sebenernya ini nih yang paling ditunggu). Maka dari itu, ini saya kasih beberapa contoh ucapan selamat lebaran yang saya ambil dari www.ojonesu.com, nah berhubung ini semua ditulis dalam bahasa jawa, bagi yang kurang paham maksudnya silahkan beli kamus bahasa jawa dan obat cacingan di pos polisi terdekat ya...
Sabtu, 20 Agustus 2011
Berharaplah, tapi...
Malam tadi seorang kawan berkeluh kesah pada saya. Keluh kesahnya mungkin juga pernah dialami oleh siapapun juga, yang pernah merasakan jatuh cinta. Dia berkisah betapa dia salah menaruh harapannya tinggi-tinggi pada pujaan hatinya. Sayang harapannya jauh panggang dari api, pujaan hatinya punya seorang idaman lain. Bukan dia orangnya. Kemudian terlontarlah sebuah pertanyaan standar khas orang-orang patah hati dari mulutnya :
"Apa gue salah Lih, jatuh cinta sama dia?"
"Kenapa gue mesti jatuh cinta sama dia sih Lih?"
"Apa gue salah Lih, jatuh cinta sama dia?"
"Kenapa gue mesti jatuh cinta sama dia sih Lih?"
Jumat, 12 Agustus 2011
Menuju Wisuda, dan Mencoba Melampauinya!

Apakah mereka ingin beli tiket pertandingan timnas Indonesia?
Apakah mereka ingin beli tiket mudik ke kampung halaman?
Apakah mereka ingin melihat payudara Malinda Dee yang baru dioperasi?
Rabu, 10 Agustus 2011
Beginilah Yahh...
Halo teman-teman , perlu saya ingatkan kalau ini adalah postingan yang didasari atas sebuah kegalauan. Oleh karenanya, sebaiknya kalian jangan memaksakan membaca tulisan ini kalau tidak mau tahu menahu soal kegalauan saya. Langsung kalian scroll aja pointer kalian ke bawah, atau malah tutup aja jendela browser kalian sekalian, terus kalian kumur-kumur pakai es kelapa muda, terus berenang di kolam sirup, dijamin puasa kalian batal. *langsung nyetel lagu Opick
Galau itu sangat manusiawi, dan setiap orang pasti pernah merasakannya, bahkan si Patrick yang imbisil itu saja pernah galau juga. Contohnya di salah satu episode Spongebob, Patrick kan pernah tuh pas dia mau berangkat ke Amrik dia jadi galau karena bingung mau pamitan atau nggak sama cewek yang dia taksir, soalnya mereka lagi marahan gitu. Beruntung cewenya kemudian nyusul Patrick ke bandara dan mereka berpelukan di sana, Patrick terus janji kalo dia bakal balik sembari ngasih buku yang ada puisi berjudul “Ada Apa Dengan Cinta” di halaman terakhirnya. Ceweknya akhirnya nangis tersedu-sedu melihat kepergian Patrick (oke, saya ketuker antara Spongebob sama AADC). Hal ini membuktikan kalau galau itu Universal dan bisa diterima oleh berbagai pihak, Hidup Galau! Forza Galau! Turunkan harga Kolak! Turunkan Harga Gorengan! #MentalMahasiswaLagiPuasa. Makanya wajar kalau kali ini saya juga ikut galau karena sesuatu.
Rabu, 03 Agustus 2011
Saya Tidak Suka Nonton Berita
Seminggu terakhir ini akhirnya saya kembali menonton salah satu acara televisi paling membosankan (dan menyebalkan) di Indonesia yaitu: siaran berita. Setelah cukup lama vakum nonton berita, akhirnya kehidupan saya yang tentram sentosa seketika bubrah ketika mata polos saya menyaksikan berita-berita yang berseliweran di tipi-tipi belakangan ini. Coba deh, seminggu aja puasa nonton acara berita, niscaya kalian akan berubah menjadi stereotip Syahrini yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan, contohnya:
“Alhamdulillah yahh, Indonesia itu Negara yang indah”,
“Alhamdulillah yahh, Indonesia itu keren”,
“Alhamdulillah yahh, Indonesia itu Negara yang subur”,
“Alhamdulillah yahh, Galih ganteng banget”.
Biarin lah rada nggak up to date sedikit, daripada jadi up to date banget tapi paranoid, berasa madesu dan sering garuk-garuk kepala, oh yang terakhir sih karena emang banyak ketombenya ya.
Acara berita tuh nggak ada bagus-bagusnya, isinya melulu didominasi berita-berita kasus, kejahatan, dan segala rupa kabar buruk lainnya. Kalaupun ada berita baik, paling cuma jadi selingan yang tayang kurang lebih 30 detik, padahal biawak aja waktu bokernya lebih lama dari 30 detik (ini apa hubungannya??). Satu hal lagi yang bikin males liat berita, adalah kebanyakan berita sudah kehilangan fungsinya sebagai pewarta bagi audiensnya, tapi justru malah jadi alat propaganda politik yang penuh tipu daya (azeek, bahasanya keren), nggak semua sih tapi kebanyakan begitu menurut saya.
Kamis, 28 Juli 2011
Tribune View : Maju Terus Garuda!, Indonesia 4 - 3 Turkmenistan (PPD 2014)


Malam ini pula, saya dan mungkin juga seluruh rakyat Indonesia, mendadak lupa dengan siapa itu Nazarrudin, siapa itu Gayus Tambunan, sengketa-sengketa mafia hukum, kasus-kasus korupsi, dan juga permasalahan hidup kami selama 90 menit. Kami larut dalam sebuah pesta rakyat.

Lalu ketika lawan mulai mengejar ketertinggalan lewar sebuah gol, kami teriakkan lagi yell-yell kami. Kami kibaskan lagi syal-syal kami. Kami tabuh lagi genderang-genderang kami. Kami tiup lagi terompet-terompet kami. Dengan lebih kencang, lebih keras, dan lebih membahana. Tujuannya jelas, membangkitkan lagi kepak sayap Garuda-garuda Merah Putih. Berhasil, Muhammad Ridwan mencatatkan namanya di scoresheet, 4-1 Indonesia kembali memimpin jauh.
Minggu, 17 Juli 2011
Keping Puzzle Terakhir Manchester United
Salam Olahraga!!
Apa kabar mitra sepakbola di seluruh penjuru dunia semua? pada masa libur kompetisi seperti sekarang ini tentunya kita-kita sebagai jamaah taat liga-liga sepakbola dari pelbagai penjuru dunia, dipaksa untuk berpuasa menikmati atmosfer persaingan tim-tim elit dari liga-liga top dunia. Sebagai gantinya, kita disuguhi "persaingan" tim-tim tersebut di luar lapangan, yakni dalam hal transfer pemain. Bursa transfer adalah periode yang menarik untuk diikuti, karena selain agar kita selalu update mengenai susunan pemain suatu klub (pasti malu kan gak tau kalo Torres sekarang main di Chelsea, trus nyeletuk di tongkrongan kalo Torres masih jadi andalan Liverpool) juga sebagai ancang-ancang kita menyambut gemerlap musim berikutnya, yang tentunya akan lebih gempita dengan hadirnya muka-muka baru.

Pada tulisan ini, saya akan membahas sedikit mengenai pergerakan tim kesayangan saya, Manchester United, di bursa transfer musim panas kali ini, yang menurut saya cukup membuat geregetan fans-fans mereka di seluruh penjuru bumi.
Apa kabar mitra sepakbola di seluruh penjuru dunia semua? pada masa libur kompetisi seperti sekarang ini tentunya kita-kita sebagai jamaah taat liga-liga sepakbola dari pelbagai penjuru dunia, dipaksa untuk berpuasa menikmati atmosfer persaingan tim-tim elit dari liga-liga top dunia. Sebagai gantinya, kita disuguhi "persaingan" tim-tim tersebut di luar lapangan, yakni dalam hal transfer pemain. Bursa transfer adalah periode yang menarik untuk diikuti, karena selain agar kita selalu update mengenai susunan pemain suatu klub (pasti malu kan gak tau kalo Torres sekarang main di Chelsea, trus nyeletuk di tongkrongan kalo Torres masih jadi andalan Liverpool) juga sebagai ancang-ancang kita menyambut gemerlap musim berikutnya, yang tentunya akan lebih gempita dengan hadirnya muka-muka baru.

Pada tulisan ini, saya akan membahas sedikit mengenai pergerakan tim kesayangan saya, Manchester United, di bursa transfer musim panas kali ini, yang menurut saya cukup membuat geregetan fans-fans mereka di seluruh penjuru bumi.
Kamis, 14 Juli 2011
Semoga!

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain”
Lalu akhirnya, sebulan terakhir ini, aku bisa merasakan bagaimana rasanya bermanfaat bagi orang lain. Tak melulu untuk hal yang besar-besar memang, tapi masa bodoh dengan itu, karena perasaan merasa berguna, sekecil apapun itu, akan memberi kepuasan tersendiri.
Meski itu cuma sesederhana memberi tahu di mana letak toilet, mengantar berkas-berkas ke lantai atas, mengetuk-ngetuk tuts keyboard hingga terdengar gaduhnya dari seberang sekat, atau membuka tumpukan amplop-amplop yang disegel rapat oleh pengirimnya. Iya, cuma sesederhana itu, tapi itu kan yang namanya bermanfaat itu??...
Esok adalah awal, awal dimana aku memulai jalan kembali kesana. Akan datang lagi waktu-waktu itu, dimana aku akan bisa (lebih) bermanfaat lagi. Semoga!
Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Kamis, 30 Juni 2011
Selasa, 28 Juni 2011
Hujan...

jalan berhenti…terhalang datangnya hujan iniPetang ini aku mengerti kalau hujan itu bukan sahabat yang baik. Ia membuatku gagal pulang tepat waktu. Mungkin sebenarnya ia bermaksud baik dengan muncul pada sore hari. Dengan begitu ia hendak melunturkan penat-penat kami ini yang seharian bekerja dengan guyuran derasnya. Tapi kadang niat baik saja tidak cukup, belakangan malah antitesisnya yang kami harus peroleh.
aku mencari…berlindung jauhkan basah diri
kutunggu lama hingga hujan redaHujan menjauhkan jarak rumahku sore ini. Sangat besar, delapan kali lipat jauhnya dari yang biasa. Tapi ia juga membuatku delapan kali lebih bahagia ketika akhirnya aku menggapai pintu rumah. Dingin di badanku pergi begitu saja
menunggu lama hingga hujan reda
melamun lama hingga hujan reda
belum terdengar nada nada reda
akan kutemui wajah wajah asing tanah iniAku boleh dikata beruntung kali ini, karena esok adalah hari merah. Aku masih bisa merebah dalam lelah. Wahai hujan, lain kali jangan datang sore hari.
ku akan pergi saat hujan reda
walaupun lama pasti reda juga
tangga pelangi akan segera tiba
*latar musik: Koil - Lagu Hujan
Adios - Gale
Senin, 27 Juni 2011
Mereka-mereka yang "Mengagumi" Kemacetan
Macet memang bukan sesuatu yang indah untuk dikagumi, tetapi ia adalah sesuatu yang unik sehingga juga layak untuk "dikagumi". Ada pelbagai macam cara orang-orang untuk "mengagumi" kemacetan, karena keunikan dari sebuah kemacetan adalah relatif di mata tiap-tiap manusia. Apresiasi heterogen nan majemuk akan kita temui darinya. Oleh karenanya, posting kali ini saya dedikasikan sepenuhnya untuk mereka-mereka yang "mengagumi" kemacetan, berikut ini beberapa apresiasi "kekaguman" dari beberapa orang tentang kemacetan yang pernah saya temui di pelbagai momen dan kesempatan:
- "Waduh, kejebak macet dan kebelet pipis, lupa bawa botol plastik lagi.." - Adrie Subono, Promotor (dari salah satu tweetnya / @AdrieSubono)
- "Dulu kalo macet, cuma bisa dengerin 1-2 lagu dari CD, sekarang bisa sampe 2 album. Luar biasa, terimakasih macet!" - Indra Herlambang, Presenter (dinukil dari bukunya "Kicau Kacau")
- "Gila, jalan tol sama jalan biasa macetnya sama-sama ampun-ampunan." - Haryo Prabowo, Mahasiswa PKL (ketika hendak pulang dari kantor)
- "Wow Wonogiri kok iso-isone macet saiki. (Wow, wonogiri kok bisa-bisanya macet sekarang)" - Ikhsan Akbarry, Mahasiswa asal Wonogiri (mengomentari kemacetan di Wonogiri dikala Idul Fitri tiba)
- "Asem, wis tangi kawanan, ning dalan macet, tekan kantor telat. (Asem, udah bangun kesiangan, di jalan macet, telat nyampe kantornya)" - Santoso Wahyu Utomo, PNS (Mengalami pemotongan gaji karena terlambat)
- "Justru kemacetan inilah yang membuat saya semakin mencintai dan selalu merindukan Jakarta." - Bambang Pamungkas, Striker timnas Indonesia (dari salah satu tweetnya / @bepe20)
- "Tiap ada pertandingan Persija di Senayan, pasti jalan Sudirman ini macet gak karuan" - Pengendara Mobil Skeptis
- "Ada atau nggak pertandingan Persija, Jakarta tetep aje bakal macet!" - Jak Online, salah satu komunitas The Jakmania (dari salah satu tweetnya / @JakOnline)
- "Diharapkan kedepannya, Proyek Busway Transjakarta ini dapat mengurangi kemacetan di Jakarta." - Bang Yos, Mantan Gubernur DKI Jakarta (Mengomentari pencanangan proyek Busway pada masa kepemimpinannya)
- "Saya akan berusaha untuk mengurangi kemacetan di Jakarta." - Bang Foke, Gubernur DKI Jakarta saat ini (dalam salah satu kampanyenya dulu)
- "Arggggh sial, macet di BAB II. Gimana ini!!!" - Mahasiswa Semester Akhir (sedang gencar-gencarnya mengerjakan skripsi)
- "Bangkeee! pas Miyabi lagi hot-hotnya kasetnya malah macet" - Gerombolan pemuda-pemuda yang kelebihan hormon (sudah tahu kan mereka sedang apa?)
- "Yah kaset GTA-nya macet mulu nih" - Anak kecil, pemain setia game GTA yang selalu pakai cheat tiap main (Suasana rental playstation sedang gaduh)
- "Selagi masih di Jakarta, dinikmati sajalah macet ini." - Wahyu Fauzy, Mahasiswa semester awal (Nampaknya sudah pesimistis dengan penempatannya kelak)
- "Apa-apaan ini gerbang Kalimongso aja macet!" - Mahasiswa STAN (ketika jam-jam berangkat saat ujian semester)
- "Pasti kredit motornya macet tuh" - Seorang tetangga (kala mengomentari tetangganya yang motornya diambil dealer)
- "Macet lagi, macet lagi, gara-gara si Komo lewat." - Kak Seto, Ketua Komnas PA (dalam penggalan lagu "Si Komo" ciptaannya)
- "Jalanan sama cinta, sama-sama macet" -
Galih Raka, Anak Emo~
Kamis, 09 Juni 2011
Rindu itu Sebuah Pena
Rindu itu adalah pena. Ia menggoreskan setiap ceritanya. Setahun yang lampau, dua malam yang lalu, atau mungkin kisah-kisah yang mana saja. Liukannya kadang indah hingga sanggup membuat kita sedikit tertawa. Atau malah garis-garisnya membentuk katarsis luka. Membuat kita menyadari harus melupanya. Dia telah berdua, bertiga, atau mungkin berlima, meski kita tak disana.
Rindu itu adalah pena. Ia kadang menggurat terlalu dalam di atas kertas tulisnya. Membuat kertasnya sobek menganga. Membuat tulisannya terhenti begitu saja. Kertasnya itu hati kita. Jahitan saja tak bisa menyembuhnya. Ia harus diganti dengan kertas yang baru, agar kembali sediakala.
Rindu itu adalah pena. Ia tak boleh jatuh ke tangan penulis yang bukan seharusnya. Ia harusnya dikembalikan ke tangan empunya. Mengakrabi kesendirian tangan kanannya. Menghangatkan otak kanannya. Agar tak melulu berfantasi ria.
Rindu itu adalah pena. Tak semua mampu menggunakannya. Ia bisa memilih sendiri tokoh utamanya. Meski kadang tak mampu menentukan episode akhirnya. Ia merdeka. Ia tak seperti Angelina atau Mariana, mungkin juga Helena.
Rindu itu adalah pena. Tintanya bisa habis tak bersisa. Karena sudah terlalu lama memakna. Setelahnya ia berhenti berkarya. Hentilah semua kisahnya.
Rindu itu adalah pena. Ia kadang menggurat terlalu dalam di atas kertas tulisnya. Membuat kertasnya sobek menganga. Membuat tulisannya terhenti begitu saja. Kertasnya itu hati kita. Jahitan saja tak bisa menyembuhnya. Ia harus diganti dengan kertas yang baru, agar kembali sediakala.
Rindu itu adalah pena. Ia tak boleh jatuh ke tangan penulis yang bukan seharusnya. Ia harusnya dikembalikan ke tangan empunya. Mengakrabi kesendirian tangan kanannya. Menghangatkan otak kanannya. Agar tak melulu berfantasi ria.
Rindu itu adalah pena. Tak semua mampu menggunakannya. Ia bisa memilih sendiri tokoh utamanya. Meski kadang tak mampu menentukan episode akhirnya. Ia merdeka. Ia tak seperti Angelina atau Mariana, mungkin juga Helena.
Rindu itu adalah pena. Tintanya bisa habis tak bersisa. Karena sudah terlalu lama memakna. Setelahnya ia berhenti berkarya. Hentilah semua kisahnya.
Minggu, 29 Mei 2011
Goodbye Edwin Van Der Sar...

Minggu, 15 Mei 2011
Mereka di Mata Saya
Resmi sudah, 13 Mei 2011, menjadi kesempatan terakhir saya, mahasiswa yang (kadang) humoris ini mencicipi bangku perkuliahan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, program Diploma III, spesialisasi Administrasi Perpajakan. Perjalanan saya belum berakhir memang, karena meski kuliah telah usai, saya masih harus berhadapan dengan rangkaian kegiatan yang bakal menentukan kelulusan saya. Yang paling dekat, tentu saja Ujian Akhir Semester yang benar-benar terakhir, karena setelahnya tidak akan ada UAS lagi kecuali saya mengulang (jangan sampai Ya Allah). Kemudian masih ada Praktek Kerja Lapangan dan yang terakhir tentu saja yang paling final: Ujian Komprehensif.
Selama hampir 3 tahun kuliah di sini banyak pengalaman dan teman-teman baru yang saya dapatkan, dan jujur saja, karakter teman-teman di STAN ini sangat bermacam-macam, karena terdiri dari berbagai macam latar belatang dan suku budaya yang berbeda-beda. Di bawah ini adalah sekelumit cerita saya selama berkuliah di STAN dari tingkat 1 sampai dengan sekarang, tentu saja hanya berupa garis besarnya saja ya, kalau ditulis secara utuh bisa membuat dada Melinda Dee semakin besar (apa hubungannya??).
Cekidot!
Sabtu, 30 April 2011
Ad Bogor Per Aspera: Satu Hari Bersama Gerombolan Ular-Ular Cobra
Dibawah pimpinan seorang mahasiswa bernama Ahmad Reza yang mengaku sebagai Nabi (waduh bisa dicap aliran sesat nih sama ormas-ormas itu -__-) rombongan ini pun bertolak dari kawasan Bintaro pada pukul 09.30 pagi. Oh iya, selain ada seorang yang mengaku sebagai Nabi, dalam rombongan ini juga terdapat manusia-manusia yang mengaku ganteng, yakni: Saya, Roni, Suhe, Agus Pahlevi, Rahmat, Dicky, Bayu (alias U34Y), David dan juga Usman. Bersepuluh, kami siap melaksanakan titah dari Bung Karno: Mengguncang dunia!! #halah #uopooo
Selasa, 12 April 2011
The Legends #2: Jim Morrison, Sex, Drugs, and Rock n' Roll
Ahoy skipper yang terhormat sekalian , cukup lama nggak nulis dan sekarang ternyata sudah masuk ke minggu kedua bulan April dimana cuaca mulai memasuki musim kemarau yang mana mulai kerasa nih bagaimana panasnya udara di bumi Indonesia ini. Bagi sebagian orang yang punya air conditioner alias AC mungkin kemarau ga akan terlalu masalah buat mereka, tinggal pencet remote dan wuuzz, keluarlah udara sejuk nan menggemaskan di sekitar mereka. Akan tetapi lain halnya bagi kaum-kaum yang masuk golongan fakir AC seperti saya ini (fyi: saya cuma punya kipas angin, itupun udah butut, tapi hemat loh beib), kepanasan adalah hal yang cukup mengganggu terutama pada siang hari dan kadang-kadang juga malam hari. Wah, kok malah jadi ngomongin kipas angin sama AC ya, lha wong padahal judul postingannya aja Jim Morrison :hammer.
Yasudes lah yes, sebenernya ini saya mau nulis tentang perjalanan seorang legenda di belantika musik tempo doeloe yaitu Jim Morrison, vokalis yang ngetop bersama grup band The Doors yang terkenal dengan hitsnya "Light My Fire". Postingan ini juga menjadi edisi kedua dari Post berseri The Legends, dimana pada edisi pertamax, saya sudah menulis kisah dari bassist tersohor Metallica, Cliff Burton. Baiklah, segera geser scroll elo-elo pade kebawah dan baca tuh ceritanye si Jim bae-bae ye. (Iye deh, komandan)
Yasudes lah yes, sebenernya ini saya mau nulis tentang perjalanan seorang legenda di belantika musik tempo doeloe yaitu Jim Morrison, vokalis yang ngetop bersama grup band The Doors yang terkenal dengan hitsnya "Light My Fire". Postingan ini juga menjadi edisi kedua dari Post berseri The Legends, dimana pada edisi pertamax, saya sudah menulis kisah dari bassist tersohor Metallica, Cliff Burton. Baiklah, segera geser scroll elo-elo pade kebawah dan baca tuh ceritanye si Jim bae-bae ye. (Iye deh, komandan)
*********

Senin, 21 Maret 2011
My Top 10 Mood Booster Songs!
Musik adalah pisau bermata ganda. Suatu ketika ia bisa menjadi mood booster yang membuat kita sangat bersemangat, dan saat lainnya menjadi mood downer buat kita, tergantung lagu apa yang kita dengarkan. Suatu mood booster kerapkali membantu kita untuk menembus barikade stress yang kadang mendera kita, serta membuat kita kembali bersemangat untuk menjalani rutinitas kita (terutama bagi orang-orang yang sangat moody seperti saya). Berikut ini adalah 10 lagu yang menjadi mood booster bagi saya, cekidot:
1. Pee Wee Gaskins - Summer Thrill
Band yang sarat kontroversi ini, membuat kejutan di album baru mereka "Ad Astra per Aspera" dengan meminimalkan unsur synthesizer yang notabene adalah pondasi utama di album mereka sebelumnya. Sebagai gantinya distorsi power chord dan running bass serta dentingan keyboard coba dimajukan sebagai kekuatan. Hasilnya sukses, nyaris seluruh lagu di album ini sangat nyaman didengarkan tapi tidak mengurangi unsur cutting edge mereka. Summer Thrill, sesuai dengan judulnya, membawa semangat gembira ala musim panas, dimana gelora dan gejolak mobilitas manusia lebih dinamis ketimbang musim-musim lainnya. Liriknya yang bercerita tentang romantisme musim panas dibalut dengan distorsi power chord gitar dan gebukan drum pop-punk, menjadikan lagu ini adalah mood booster yang sempurna untuk didengarkan di pagi hari.
1. Pee Wee Gaskins - Summer Thrill

Band yang sarat kontroversi ini, membuat kejutan di album baru mereka "Ad Astra per Aspera" dengan meminimalkan unsur synthesizer yang notabene adalah pondasi utama di album mereka sebelumnya. Sebagai gantinya distorsi power chord dan running bass serta dentingan keyboard coba dimajukan sebagai kekuatan. Hasilnya sukses, nyaris seluruh lagu di album ini sangat nyaman didengarkan tapi tidak mengurangi unsur cutting edge mereka. Summer Thrill, sesuai dengan judulnya, membawa semangat gembira ala musim panas, dimana gelora dan gejolak mobilitas manusia lebih dinamis ketimbang musim-musim lainnya. Liriknya yang bercerita tentang romantisme musim panas dibalut dengan distorsi power chord gitar dan gebukan drum pop-punk, menjadikan lagu ini adalah mood booster yang sempurna untuk didengarkan di pagi hari.
Sabtu, 19 Maret 2011
senyum...
Aku selalu suka segala hal tentang kiasan.
Seperti bagaimana aku mengiaskan dirimu bagai sebuah "senyum"
Senyum yang apabila dipandang akan membuat orang yang melihatnya merasa tentram.
Senyum yang membagi kebahagiaan bagi orang yang melihatnya.
Senyum yang memancarkan aura positif bagi sekelilingnya.
Senyum yang menarik laksana kutub magnet.
Senyum yang membuat kemarahan mereda.
Senyum yang menimbulkan gairah.
Senyum yang tulus bukan rekayasa.
Senyum yang mempesona.
"Tersenyumlah, karena senyum adalah refleksi dari kebahagiaan :) "
Adios-Gale
Seperti bagaimana aku mengiaskan dirimu bagai sebuah "senyum"
Senyum yang apabila dipandang akan membuat orang yang melihatnya merasa tentram.
Senyum yang membagi kebahagiaan bagi orang yang melihatnya.
Senyum yang memancarkan aura positif bagi sekelilingnya.
Senyum yang menarik laksana kutub magnet.
Senyum yang membuat kemarahan mereda.
Senyum yang menimbulkan gairah.
Senyum yang tulus bukan rekayasa.
Senyum yang mempesona.
"Tersenyumlah, karena senyum adalah refleksi dari kebahagiaan :) "
Adios-Gale
Senin, 07 Maret 2011
Derby: Sebuah Cerita Mengenai Rivalitas
Tak bisa dipungkiri bahwa Derby Romero adalah seorang entertainer yang multitalenta. Segala bidang dunia hiburan mulai dari penyanyi, aktor, pesinetron sampai pembawa acara mampu dilakoninya dengan baik. Akan tetapi bukan Derby yang itu yang akan saya tulis kali ini, melainkan adalah Laga Derby dalam sepakbola. Sebuah laga sarat gengsi yang mempertemukan dua rival bebuyutan di atas lapangan. Sebuah rivalitas yang dilatarbelakangi berbagai faktor dan permasalahan sehingga membuat laga derby tersebut memiliki atmosfer yang berbeda dengan laga-laga biasa serta sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Fasten your seatbelt, here comes the derby!

Dari sekian banyak derby yang ada di muka bumi, ada beberapa derby yang menurut saya tergolong paling panas, ganas dan penuh tensi lantaran dalam setiap pagelarannya selalu dibumbui dengan perseteruan dan emosi tinggi, baik di dalam maupun di luar lapangan, dimulai sejak pre-match hingga after match. Berikut adalah Top 5 Football Derby versi saya:
#1. Old Firm Derby: Glasgow Celtic vs Glasgow Rangers (Skotlandia)





Sabtu, 26 Februari 2011
The Act Against KoruPSSI, #bergerak

Rabu, 23 Februari 2011
Melempar Lambung Tinja Kering Bernama #KELASPUJANGGAEDAN
HELL-o skipper, akhirnya kita berjumpalitan lagi. Saat tulisan ini dibuat sebenarnya saya sedang sibuk-sibuknya (atau sok sibuk?) belajar buat menghadapi UAS di kampus saya tercinta. Berhubung lagi pas bosen, akhirnya saya nulis (baca: nyampah) disini. Langsung saja yah, sebenernya saya lagi pengen nulis tentang hashtag/tagar #kelaspujanggaedan yang populer di twitter. Salah satu hashtag yang paling saya gemari, karena selain bersifat "random" juga menyimpan kelucuan dan makna mendalam dibaliknya (ehem).
Twitter, belakangan ini menjadi media dan sarana peluapan juga pengekspresian emosi, mood, serta kegalauan (eaaa) yang paling efektif serta "nendang". Tiap detiknya gerombolan tweet-tweet dari akun yang kita follow akan membanjiri timeline kita dengan segenap persepsi yang dimuatnya. Nah dari sekian banyak tweet-tweet yang menghantui linimasa saya, terselip hashtag #kelaspujanggaedan yang berisi susunan kata-kata random nan chaos yang mayoritas bersifat sarkas namun tidak vulgar atau frontal, tetapi menggunakan kata-kata yang mendobrak pakem kemapanan tata bahasa maupun istilah baku dan kelaziman kalimat, serta tidak lupa dibumbui dengan penulisannya yang sangat mentereng karena dengan huruf kapital semua.
Twitter, belakangan ini menjadi media dan sarana peluapan juga pengekspresian emosi, mood, serta kegalauan (eaaa) yang paling efektif serta "nendang". Tiap detiknya gerombolan tweet-tweet dari akun yang kita follow akan membanjiri timeline kita dengan segenap persepsi yang dimuatnya. Nah dari sekian banyak tweet-tweet yang menghantui linimasa saya, terselip hashtag #kelaspujanggaedan yang berisi susunan kata-kata random nan chaos yang mayoritas bersifat sarkas namun tidak vulgar atau frontal, tetapi menggunakan kata-kata yang mendobrak pakem kemapanan tata bahasa maupun istilah baku dan kelaziman kalimat, serta tidak lupa dibumbui dengan penulisannya yang sangat mentereng karena dengan huruf kapital semua.
Minggu, 20 Februari 2011
Rabu, 09 Februari 2011
To Infinities with 3M Pajak, and Beyond....
Aloha skipper, weekend kemarin saya bersama kawan-kawan sekelas (3M Pajak) berkesempatan menepi sejenak dari kejenuhan rutinitas kampus. Sabtu itu (5 Februari 2011), kami bergeriliya menuju Cibodas (dan sekitarnya) dalam rangkaian acara yang dikasih nama "Ex-Three-M Vacation" (gatau kenapa dikasih nama begitu, pokoknya berangkat ajalah). Nah, daripada kepanjangan nih preambule-nya, mari kita biarkan foto-foto di bawah ini saja yang bercerita untuk selanjutnya, monggo :
Kamis, 03 Februari 2011
The Legends #1: Cliff Burton, and the Memories of a Great Bassist

sedikit cerita mengenai perjalanan hidup salah satu Bassist legendaris yang menjadi inspirasi bagi bassist-bassist pada masa sekarang ( trus apa hubungannya Bassist sama Gong Xi Fat Choi???), seoang bassist yang memiliki karakter serta tentunya memiliki bakat yang luar biasa dalam bermusik. Orang itu adalah Cliff Burton, bassist tersohor Metallica sebelum Jason Newstead dan Robert Trujillo. Sosok yang sering disebut-sebut sebagai Bassist terbaik di dunia yang konon tidak ada yang mampu menggantikan perannya di Metallica bahkan oleh Rob Trujillo (Bassist Metallica sekarang) sekalipun.

Rabu, 26 Januari 2011
Visit Pengadilan Pajak

Langganan:
Postingan (Atom)